Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Kamis pagi, ditutup naik 0,55 persen menjelang pengumuman data inflasi siang ini. Analis Riset dari PT Valbury Asia Securities, dalam Market Review & Prediction, mengatakan bahwa para pelaku pasar masih yakin tingkat inflasi Januari masih terkendali. Pada sesi pagi, IHSG ditutup naik 9,604 poin menjadi 1.766,862 dan indeks LQ45 terangkat 1,715 poin atau 0,45 persen ke level 378,812. Volume perdagangan mencapai 1,974 miliar saham dengan nilai Rp1,177 triliun dari 19.895 kali transaksi. Menurut Valbury, Bank Indonesia memperkirakan laju inflasi Januari sebesar 0,7 persen dan membuka peluang turunnya kembali BI Rate dari levelnya saat ini di 9,50 persen. Selain itu, pasar juga didorong oleh menguatnya bursa regional setelah pelaku pasar menyambut baik keputusan `The Fed` mempertahankan suku bunganya di 5,25 persen. Dengan kebijakan tersebut, kata Valbury, indeks Dow Jones yang naik hampir 100 poin setelah The Fed menjawab dua pertanyaan utama bursa Wall Street, yaitu dengan mengindikasikan bahwa perekonomian AS masih cukup sehat dan tekanan inflasi mulai berkurang. Pada sesi pagi ini, perdagangan BEJ didominasi saham yang naik sebanyak 77 dibanding yang turun hanya 33 dan 48 bergerak datar. Kenaikan indeks ini lebih disebabkan berlanjutnya kenaikan Tambang Timah (TINS) yang diikuti oleh Bakrie & Brothers (BNBR), Energi Mega Persada (ENRG) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS), serta `rebound`-nya Telkom (TLKM). TINS menguat Rp450 ke posisi Rp8.300, BNBR naik Rp8 ke level Rp180, ENRG menambah Rp60 ke posisi Rp670, PGAS melonjak Rp150 di posisi Rp9.550 dan TLKM rebound Rp100 ke harga Rp9.950. (*)
Copyright © ANTARA 2007