"Tahap awalnya mungkin membuat institusi, jurusan-jurusan yang khusus di bidang game di mana orang-orang yang tadinya belajar sendiri bisa mengikuti pelatihan khusus," kata Direktur Pengembangan dan Pemasaran PT Megaxus Infotech Rita kepada ANTARA News di Jakarta, Jumat.
Menurut Rita, banyak generasi muda Indonesia yang berminat dan berbakat sangat tertarik menjadi pengembang game yang selama ini mereka belajar secara mandiri dengan fasilitas terbatas.
Untuk itu, lanjut Rita, semua pihak perlu menyatukan kekuatan guna mendukung dan memfasilitasi minat dan bakat itu, misalnya dengan membangun lembaga edukasi dan program pertukaran ilmu pengetahuan.
Menurut Rita, Indonesia perlu menggelar konferensi game internasional untuk mengundang para ahli pembuat game dari seluruh dunia berdiskusi dengan para developer game Indonesia.
Rita mengatakan, pencinta game dalam negeri saat ini masih lebih memilih game dari luar negeri seperti Korea, Taiwan dan Jepang, ketimbang game buatan developer Indonesia.
Perusahaannya sendiri, Megaxus, menerapkan standar sendiri dalam menerbitkan sebuah game di mana hingga kini belum ada game asal Indonesia yang mereka terbitkan.
"Kemungkinan tahun depan. Kami sangat ingin publish game dari dalam negeri. Namun, kami juga memiliki standar dan kualitas tertentu," ujar Rita.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015