Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) diperkirakan masih diliputi perhatian para pelaku pasar terhadap pengumuman data inflasi yang akan diumumkan Kamis siang ini. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, dalam Market Review & Prediction, Kamis, mengungkapakan perhatian pelaku pasar hari ini tertuju pada data inflasi domestik setelah The Fed selesai dengan pertemuan dua hari FOMC semalam. Menurut Valbury, indeks Dow Jones yang naik hampir 100 poin setelah The Fed menjawab dua pertanyaan utama Wall Street, yaitu dengan mengindikasikan bahwa perekonomian AS masih cukup sehat dan tekanan inflasi mulai berkurang. Dengan pertimbangan seperti itu, The Fed memutuskan untuk membiarkan suku bunganya tetap pada levelnya saat ini di 5,25 persen atau sesuai dengan ekspektasi berbagai kalangan di bursa saham Wall Street. Menyusul pernyataan The Fed mengenai perekonomian yang lebih kuat tersebut, harga minyak mentah naik ke level 58,14 dolar AS per barrel. Selain itu, harga minyak juga naik mengantisipasi realisasi pengurangan produksi OPEC putaran kedua mulai Februari ini. Sementara itu, lanjut Valbury, Bank Indonesia memperkirakan laju inflasi Januari sebesar 0,7 persen dan membuka peluang turunnya kembali BI Rate dari levelnya saat ini di 9,5 persen. Jika semua sesuai perkiraan, maka Valbury memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis ini indeks berpeluang `rebound` (naik kembali) sekalipun terbatas hingga level 1.773. Pada 10 menit pertama perdagangan, IHSG mengalami penguatan 14,309 poin atau 0,81 persen menjadi 1.771,567 dan indeks LQ45 terangkat 2,828 poin atau 0,75 persen ke level 379,925. Perdagangan BEJ didominasi saham yang naik sebanyak 50 dibanding yang turun hanya 5 dan 33 bergerak datar. Kenaikan indeks ini lebih disebabkan berlanjutnya kenaikan Tambang Timah (TINS) yang diikuti `rebound`-nya Telkom (TLKM) dan Astra Internasional (ASII). TINS menguat Rp300 ke posisi Rp8.150, TLKM rebound Rp100 ke harga Rp9.950 dan ASII melonjak Rp150 di posisi Rp15.000. (*)
Copyright © ANTARA 2007