Bandung (ANTARA News) - Pelatih Persib Bandung, Jajang Nurjaman, ogah memakai kendaraan perintis yang disediakan polisi untuk berangkat ke Stadion Gelora Bung Karno pada malam final Piala Presisen 2015. Mereka tetap ingin naik bis biasa saja.


"Saya yakin pengamanan sangat optimal, sehingga tim tidak perlu diangkut menggunakan kendaraan taktis. Kami berharap bisa ke stadion menggunakan bus," kata Nurjaman, di Bandung, Jumat.

Menurut dia, hampir 50.000 personel gabungan polisi, tentara, Satuan Polisi Pamong Praja, dan lain-lain; baik secara terbuka atau tertutup di stadion atau di luar stadion, sangat cukup untuk menjamin keamanan final Piala Presiden 2015 ini.


Polisi juga dipastikan mengawal Bobotoh sejak dari Bandung, selama di Jakarta, dan saat mereka pulang ke Bandung. Di sepanjang rute perjalanan, pasukan pengaman dikerahkan.


Termasuk dalam pengangkutan tim, menurut dia sangat memungkinkan tetap menggunakan bus seperti biasanya.


Sehingga para pemainnya tetap bisa nyaman dibandingkan dengan menggunakan kendaraan taktis.

"Tapi kami serahkan kepada otoritas penangung jawab keamnaan, yang jelas dengan pengamanan optimal membuat kami bisa lebih konsentrasi pada pertandingan," kata Nurjaman.

Ia juga mengaku prihatin karena partai final itu harus mendapat pengamanan ekstra ketat karena adanya gesekan antara suporter Bandung dengan suporter Jakarta yang belum kunjung reda.

"Tapi saya yakin bila hajatan nasional ini akan berlangsung aman," kata Jajang.

Sementara itu tim Persib Bandung melakukan latihan terakir di Lapangan Sesko TNI AD. Pada kesempatan itu, Jajang mengoptimalkan pemain yang akan masuk pada lane up pertandingan, termasuk sebelas pemain yang akan turun pada kick off.

Pada kesempatan itu juga, Nurjaman menempa sejumlah pemain yang dipersiapkan untuk menjadi algojo adu penalti untuk mengantisipasi hasil pertandingan pada waktu normal pada posisi imbang.

"Target kami bisa menuntaskan pertandingan pada waktu normal dengan kemenangan, tapi saya juga siapkan kenario kedua bila harus dilakukan adu penalti," kata dia.

Pada final Piala Presiden 2015, pihak Mahaka sebagai penyelenggara turnamen itu memberlakukan sistem final tanpa ada perpanjangan waktu. Bila hasil 90 menit pertandingan imbang, maka langsung dilakukan adu penalti untuk menentukan juara.

Beberapa pemain yang digenjot latihan tembakan penalti antara lain Atep, Firman Utina, Konate Makan, Ahmad Juprianto, Supardi, Zulham Zamrun, Toni Sucipto.

Namun demikian, laga final mendatang bukan tanpa kendala bagi Persib yang dipastikan tidak akan diperkuat tiga pemain kuncinya yakni Hariono akibat terkena kartu merah pada semifinal leg kedua lawan Mitra Kukar. Sedangkan M Ridwan dan Tantan bakal absen karena cedera.

"Ridwan dan Tantan kemungkinan juga absen karena masih cedera, tapi sudah disiapkan penggantinya," kata Jajang menambahkan.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015