Washington (ANTARA News) - Presiden AS Barack Obama dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji meningkatkan perlawanan terhadap ISIS dan sebaliknya memperkuat oposisi moderat Suriah.
"Dua pemimpin negara itu menegaskan tujuan bersama untuk meningkatkan tekanan militer terhadap ISIS dan memperketat unsur oposisi moderat di Suriah demi menciptakan perundingan penyelesaian perang yang salah satunya dengan peralihan politik," kata Gedung Putih seperti dikutip AFP.
Saat berbicara melalui telefon setelah serangan bom di Ankara yang menewaskan 99 orang, Sabtu, dan sepekan sebelum Obama terbang ke Turki guna menghadiri pertemuan puncak G20, keduanya membahas kerja sama dalam memerangi IS.
Kedua negara berjanji melawan kelompok militan ketika serangan udara Turki justru dipusatkan pada milisi Kurdi PKK.
Obama dan Erdogan menekankan tentang kebutuhan mendesak dalam mengakhiri serangan terhadap PKK di Turki, kata Gedung Putih.
Obama juga mengungkapkan belasungkawa dan mengungkapkan kesetiakawanan AS dalam menghadapi ancaman keamanan di Turki.
Upaya perdamaian di Suriah menjadi rumit karena dukungan Rusia dan Iran kepada Presiden Bashar al-Assad, serta banyaknya bombardemen udara oleh Moskow yang sebagian besar tidak berhubungan dengan ISIS, demikian ISIS.
(Y013/B002)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015