Palangka Raya (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah mencatat penderita diare selama dua pekan di bulan Oktober 2015 penderita diare di provinsi tersebut mencapai 1.329 orang.

Dari data tersebut terbanyak berada di Kabupaten Kotawaringin Timur yang mencapai 376 orang disusul Kapuas 231 orang dan Kotawaringin Barat 164 serta Barito Selatan 136 orang, kata Karo Humas dan Protokol Pemprov Kalteng Marianitha di Palangka Raya, Jumat.

"Kabupaten Katingan berkisar 84 orang, kota Palangka Raya 68 orang, Pulang Pisau 61 orang, Sukamara 37 orang, Barito Timur 37 orang, Murung Raya 24 orang, Barito Utara 23 orang dan Gunung Mas enam orang. Hanya Kabupaten Lamandau yang tidak ada penderita diare,"tambah dia.

Sementara penderita Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di Kalteng selama dua pekan di bulan Oktober 2015 berkisar 3.788 orang yang tersebar di seluruh kabupaten/kota se provinsi itu.

Dia mengatakan penderita ISPA tertinggi berada di Kota Palangka Raya yang mencapai 825 orang, Kabupaten Barito Selatan 662 orang, Kotawaringin Timur 646 orang, Kapuas 584 orang, Kotawaringin Barat 347 orang, Katingan 223 orang, Seruyan 140 orang dan Murung Raya 106.

"Kemudian di Kabupaten Sukamara 73 orang Barito Utara 44 orang, Pulang Pisau 39 orang, Barito Timur 37 orang, Gunung Mas 26 orang dan Lamandau 5 orang. Ini data dari Dinkes Kalteng," ucap Marianitha.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek mengatakan ISPU menurut standar kesehatan seharusnya berada di angka 0-50pm, sehingga apabila menembus angka 300pm bahkan lebih dari itu, sangat berbahaya bagi kesehatan.

Dia mengatakan idealnya pencegahan agar tidak terjadi ISPA akibat kabut asap harus dengan mengurangi aktivitas di luar ruangan, sedangkan pembagian masker lebih bersifat preventif.

"Selama kabut asap, khususnya saat angka ISPU tinggi agar mengurangi aktivitas di luar ruangan. Jika terpaksa beraktivitas di luar ruangan, makan disarankan menggunakan masker jenis apapun," kata Nila.



Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015