Manado (ANTARA News) - Harga komoditas unggulan cengkih di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) hingga pertengahan Oktober 2015 terus mengalami kenaikan.
"Harga cengkih di Sulut meningkat sekitar 8,08 persen dari Rp99 ribu per kilogram menjadi Rp107 ribu per kg," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Hanny Wajong di Manado, Kamis.
Jenny mengatakan peningkatan harga cengkih ini menandakan stok di tangan pedagang pengumpul mulai berkurang, padahal kebutuhan pabrik masih cukup banyak.
"Biasa hukum pasar berlaku jika suplay sedikit pasti meningkat hanya begitu pula sebaliknya," katanya.
Dia mengharapkan harga cengkih ini bisa berpihak ke petani yang telah mengeluarkan biaya panen dan pascapanen cukup banyak.
"Diharapkan petani lebih cerdas dalam melakukan transaksi perdagangan dan jangan langsung melepas stok karena ada kemungkinan harga akan terus meningkat," katanya.
Albert (40), seorang pedagang pengumpul di Manado mengatakan, harga komoditas itu naik sejak pertengahan akhir pekan lalu. Meski terjadi kenaikan harga, namun pasokan dari petani juga sudah mulai berkurang.
Menurut dia, saat ini petani hanya menjual sisa-sisa panen sejak hampir sebulan lalu.
Banyak pedagang langsung datang ke petani membeli cengkeh. Dia menambahkan, pedagang yang selama ini tidak pernah turun ke kampung, kini mereka datang ke petani membeli komoditas itu.
Jon (45), petani asal Minahasa mengatakan saat ini masih ada petani yang melakukan panen cengkih.
"Oleh karena itu, kami berharap harga cengkih akan semakin meningkat," jelasnya.
Apalagi, katanya, kualitas cengkih di Minahasa saat ini sangat bagus karena kondisi cuaca yang panas dan diimbangi oleh suhu dingin sehingga membuat mutu komoditas tersebut menjadi lebih baik.
Pewarta: Fidel Malumbot
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015