Jakarta (ANTARA News) - Maskapai Citilink Indonesia menambah sedikitnya 24 pilot baru guna mendukung ekspansi bisnis dalam upayanya menguasai rute-rute penerbangan domestik sebagai antisipasi terhadap pelaksanaan ASEAN Open Sky yang akan diimplementasikan akhir 2015.
"Penambahan 24 pilot muda tersebut berasal dari lulusan sekolah pilot dalam dan luar negeri melalui seleksi yang ketat. Selanjutnya mereka akan mengikuti pendidikan lanjutan di Garuda Indonesia Training Center (GITC) yang memiliki fasilitas lebih lengkap dan canggih," kata President & CEO Citilink Indonesia Albert Burhan, dalam siaran pers, Kamis.
Acara serah terima siswa calon penerbang batch (angkatan) pertama dilakukan langsung President & CEO Citilink Indonesia Albert Burhan disaksikan Direktur Operasional Citilink Indonesia Hadinoto Soedigno kepada Direktur Sumber Daya Manusia Garuda Indonesia Heriyanto Agung Putra di GITC pada Senin (12/10) lalu.
Calon penerbang Citilink akan menjalani pendidikan di GITC selama tiga bulan untuk mendapat sertifikat pesawat Airbus A320. Selama itu para pilot juga akan mendapat pelatihan menerbangkan pesawat jenis A320 (armada yang dimiliki Citilink) melalui alat simulator pesawat sejenis.
Dalam sambutan di hadapan para siswa, Albert mengatakan, kebutuhan akan pilot terasa semakin mendesak bagi Citilink, terlebih Citilink merupakan maskapai yang pertumbuhannya tercepat di Asia Tenggara. Kinerja yang baik ini diharapkan bisa memacu untuk memberikan kontribusi yang terbaik bagi Citilink.
Sementara itu, Direktur SDM Garuda Indonesia Heriyanto menyatakan bahwa suatu kehormatan untuk menerima siswa-siswa dari Citilink, apalagi tim dari GITC juga sudah siap untuk mulai mendidik dan melatih para kader penerbang A320 dari Citilink.
"GITC mengucapkan terima kasih atas dukungannya. Dengan dimulainya pendidikan calon pilot Citilink ini sekaligus kami membuka program third-party training di mana kami memanfaatkan fasilitas GITC yang meningkatkan utilisasi dari fasilitas yang dimiliki Garuda Indonesia," katanya.
Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015