Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis sore, diperdagangan menguat 210 poin menjadi Rp13.406 dari sehari sebelumnya Rp13.616 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Bank Himpuinan Saudara, Rully Nova di Jakarta, mengatakan dolar AS masih bergerak pada kisaran rendah terhadap beberapa mata uang utama di Asia, termasuk rupiah menyusul data penjualan ritel Amerika Serikat yang cenderung melambat.

Saat bersamaan, lanjut dia, Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus 1,02 miliar dolar AS selama September 2015 sehingga menambah sentimen positif bagi rupiah.

"Sentimen eksternal dan domestik mendorong investor pasar uang kembali masuk ke aset dalam bentuk rupiah," kata Rully.

Dia menambahkan, paket kebijakan ekonomi jilid IV yang diluncurkan pemerintah juga menambah harapan positif bagi perekonomian nasional ke depan, salah satunya menyangga tenaga kerja Indonesia.

"Diharapkan kebijakan itu membuat produksi barang di dalam negeri membaik," sambung Rully.

Analis pasar uang PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan fluktuasi rupiah masih akan bervariasi karena investor masih akan terus mencermati peluang kenaikan suku bunga bank sentral AS tahun ini.

"Masih ada satu kali lagi rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), itu akan terus dicermati investor," kata Lukman.

Kurs tengah Bank Indonesia (BI) hari ini menguat menjadi Rp13.288 dibandingkan sehari sebelumnya Rp13.557.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015