Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah bakal membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Universitas Trisakti dan telah mendengarkan masukan dari beragam pihak terkait hal itu.

"Insya Allah akan diselesaikan dengan segera," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memberikan kuliah umum di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta, Kamis.

Menurut dia, pihaknya telah memahami aspirasi yang disampaikan pihak universitas serta yayasan, dan dirinya juga telah berbicara dengan berbagai pihak terkait dengan situasi Trisakti.

Namun, Wapres mengemukakan bahwa apapun perbedaan yang dimiliki berbagai pihak, tetapi yang tidak boleh berubah adalah tekad untuk membina generasi muda ke depan.

"Tidak ada urusannya kepentingan golongan, semua harus memahami itu," katanya.

Jusuf Kalla dalam kuliah umum tersebut juga menyatakan Universitas Trisakti telah 50 tahun berjuang untuk bangsa dan berjuang selama setengah abad bukanlah hal yang mudah.

Ia juga menyampaikan bahwa banyak alumni Universitas Trisakti yang telah mengabdikan kepada masyarakat dalam berbagai bidang di tengah masyarakat.

"Sebelum ke sini saya membuka web trisakti, menariknya (lulusannya) generasi muda yang dinamis mulai dari Gubernur Ahok (Basuki Tjahaja Purnama)," katanya.

Dalam kuliah umum bertajuk "Bisnis dan Kebijakan Publik, Kewirausahaan dan Inovasi dalam Membangun Kemandirian Ekonomi" itu, Wapres memberikan kuliah di hadapan peserta yang dihadiri sekitar 400 orang termasuk mahasiswa dari tingkat diploma, sarjana, dan pascasarjana universitas tersebut.

Sementara itu, Wakil Rektor IV Universitas Trisakti Asri Nugrahanti mengatakan, pihaknya sedang membangun dua pusat kebijakan baru yaitu Pusat Kajian Kelautan dan Maritim, serta Pusat Kajian Kebijakan Publik.

Pihak Universitas Trisakti juga mengutarakan harapannya agar universitas tersebut segera "dinegerikan", dan aset yang ada dapat diberikan kepada pemerintah, agar dapat memberikan ketenangan kepada aktivitas akademis di Trisakti.

Selain itu, ujar Wakil Rektor yang membacakan sambutan dari Rektor Toby Muis yang berhalangan hadir karena sakit, pihaknya juga bakal memberikan gelar doktor honoris causa atau doktor kehormatan kepada Wapres.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015