"Kabut asap pagi ini semakin tebal disertai dengan embun sehingga jarak pandang sangat terbatas dan membuat sesak napas," kata seorang warga Muarateweh, Barito Utara Rahman Hidayat, Kamis.
Kepala Kelompok Tenaga Teknis pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Muarateweh, Sunardi, mengatakan jarak pandang permukaan pada Kamis pagi mencapai 100 meter dengan jarak pandang vertikal 150 feet.
Kabut asap ini bertambah parah dibanding Rabu (14/10) dengan jarak pandang sekitar 200 meter.
"Pagi ini cuaca terlihat berkabut dengan warna kekuning-kuningan," katanya.
Sementara Sekretaris Manggala Agni Pada Kantor Seksi Konservasi Wilayah IV Muarateweh, Aswaludin mengatakan titik panas di wilayah Barito Utara sampai Rabu (14/10) malam yang dideteksi dua satelit yaitu NOAA 18 dan Terra/Aqua (NASA) nihil.
"Kabut asap ini diduga kiriman dari luar kabupaten, karena deteksi satelit Terra di wilayah Barito Selatan ada 15 titik panas dan Barito Timur ada dua titik api," katanya.
Manggala Agni Muarateweh dengan daerah operasi di empat kabupaten di pedalaman Kalteng itu selain Muarateweh, juga Puruk Cahu Kabupaten Murungraya, Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur dan Buntok Kabupaten Barito Selatan.
Pewarta: Kasriadi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015