Jakarta (ANTARA News) - Ratusan rumah di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu, tergenang air dengan ketinggian sekitar 70 cm akibat meluapnya air dari Sungai Ciliwung. Kendati demikian, warga yang tinggal di daerah "langganan banjir" tersebut, belum mengungsi, sedangkan dapur umum dan posko pengungsian sudah disiapkan pemerintah daerah setempat. Dari keterangan yang dihimpun ANTARA News, genangan air itu mulai terjadi pada Rabu dinihari atau 03.30 WIB. Seiring pintu air Karet, ditetapkan menjadi Siaga III setelah ketinggian permukaan airnya mencapai 490 cm atau di atas batas normal 440 cm. Ketinggian genangan air itu bervariasi, seperti, di RW 01 sekitar 30 cm, RW 02 60 cm, dan RW 03 70 cm dan RW 04 40 cm. "Genangan air mulai meningkat sejak 03.30 WIB dan sempat surut namun naik kembali setelah air dari Sungai Ciliwung yang meluap," kata Lurah Petamburan, Munawar. Ia menyebutkan kondisi genangan air di kawasan Petamburan, agak sedikit tertolong dengan ditutupnya pintu air Karet, karena jika dibuka maka tidak menutup kemungkinan akan terulang kembali peristiwa banjir 2002. Sementara itu, salah seorang warga RT 07/03 Petamburan, Yakub, mengatakan, dirinya sudah mengungsi di posko pengungsian karena ketinggian genangan air di rumahnya sudah mencapai 70 cm. "Sedangkan warga lainnya cenderung bertahan, mereka akan mengungsi jika ketinggian air sudah mencapai 1,5 meter," katanya. Kawasan Petamburan merupakan salah satu wilayah di Jakpus yang paling rawan terkena musibah banjir karena lokasinya yang rendah atau sejajar dengan Sungai Ciliwung. Sebelumnya dilaporkan, Sejumlah 1.062 warga Kelurahan Kampung Melayu Kecamatan Jatinegara , Jakarta Timur, hingga Rabu (31/1) pukul 07.00 WIB masih terus berada di sejumlah tempat pengungsian karena rumah mereka masih tergenang air akibat meluapnya kali Ciliwung yang melintasi daerah tersebut. "Warga, dalam data yang kami terima dari Kecamatan Jatinegara pukul 07.00 WIB tadi pagi mengungsi ke enam lokasi terpisah," kata petugas posko banjir Pemprov DKI Jakarta Kartawi di Jakarta, Rabu. Ia memaparkan 776 jiwa masih mengungsi di SD Santa Maria Fatima, 150 jiwa masih mengungsi di RS Hermina, 75 jiwa berada di Masjid Attaibin, 21 jiwa mengungsi di Masjid Ithadul Ihwan, 20 jiwa mengungsi di Masjid Ruhul Islam dan 20 jiwa di Posko PT DI.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007