"Yang pasti kita semua gembira walaupun belum jelas besarnya pengaruh seperti apa tapi semangat untuk berkarya pasti terdorong besar, karena berpengaruh secara kejiwaan," kata Dirjen IKM Kementerian Perindustrian Euis Saedah di Jakarta, Selasa.
Menurut Euis, pengaruh penguatan rupiah yang besar dialami IKM yang bergerak di bidang fesyen, perajin tahu dan tempe, di mana kebanyakan dari mereka menggunakan bahan baku impor dan berbahan bakar solar.
Terkait paket kebijakan ekonomi jilid tiga, Euis menambahkan bahwa hal tersebut tidak langsung berkaitan dengan IKM, namun ia berharap ke depan, IKM diharapkan masuk dalam sistem Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang bisa memiliki saham yang diperjual belikan.
"Ke depan, kami berharap IKM tidak lagi meminjam kredit ke perbankan, tapi bisa mempunyai saham yang juga diperjual belikan," ujarnya.
Diketahui, nilai tukar rupiah pada kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa mencapai Rp13.466 per dollar AS.
Sementara itu, pemerintah melakukan penurunan harga solar pada paket kebijakan ekonomi jilid tiga sebesar Rp200 per liter sehingga harga ecerannya menjadi Rp6.700 per liter.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015