Baghdad (ANTARA News) - Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi pada Senin malam (12/10) mengumumkan dimulainya tahap kedua serangan besar ke tiga kota kecil yang sebelumnya dikuasai oleh petempur Negara Islam (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS) di Provinsi Salahudin di bagian utara-tengah Irak.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan Kantor Perdana Menteri, Al-Abadi, yang juga adalah Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Irak, mengeluarkan pengumuman itu selama kunjungannya ke Provinsi Salahudin dan pertemuan dengan perwira senior militer serta pemimpin kelompok paramiliter tangguh Hashd Shaabi.
"Ini adalah perang menentukan yang akan membebaskan seluruh Provinsi Salahudin, sebagaimana kita telah saksikan kemenangan besar pada masa lalu, kita akan melanjutkan kemenangan ini," kata Al-Abadi dalam pernyataan tersebut.
Pada April, pasukan keamanan Irak membebaskan ibu kota provinsi Tikrit, setelah berpekan-pekan pertempuran sengit, dan serangan udara yang dilakukan koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat terhadap ISIS, serta upaya milisi Syiah, Hashd Shaabi.
"Kemenangan dalam operasi ini akan memberi dorongan maju (bagi militer) untuk melancarkan upaya pembebasan Mosul dari kelompok Daesh (nama ISIS dalam Bahasa Arab)," kata Al-Abadi merujuk ke Kota Mosul yang dikuasai ISIS, sekitar 400 kilometer dari ibu kota Irak, Baghdad.
Satu sumber dari Komando Operasi Salahudin mengatakan kepada kantor berita Xinhua bahwa Al-Abadi telah bertemu dengan pemimpin pasukan keamanan dan kelompok Hashd Shaabi, termasuk pemimpin terkenal Hadi Al-Ameri, pemimpin Organisasi Badr yang memiliki perlengkapan baik dan sangat terlatih dalam perang kota.
Organisasi Badr sebelumnya dikenal dengan nama Brigade Badr, yang mempertahankan hubungan lamanya dengan tetangga Irak, Iran, tempat organisasi itu pertama kali terbentuk selama delapan tahun Perang Irak-Iran pada 1980-an.
Brigade Al-Ameri muncul sebagai milisi tangguh selama bertahun-tahun setelah serbuan pimpinan Amerika Serikat ke Irak pada 2003 dan berubah menjadi organisasi politik beberapa tahun kemudian.
Selama beberapa bulan belakangan, pasukan keamanan dan milisi sekutunya yang didukung oleh pesawat koalisi pimpinan Amerika Serikat dan Irak memerangi kelompok bersenjata di kota kecil Baiji, 40 kilometer di sebelah utara Tikrit, dan kilang minyak terbesar di Irak yang berada tak jauh dari sana tapi kedua pihak telah terlibat dalam perang sengit saling-desak.
Salahudin, provinsi yang kebanyakan warganya penganut Sunni dengan Tikrit sebagai ibu kotanya, sekitar 170 kilometer di sebelah utara Baghdad, adalah tempat kelahiran mantan presiden Saddam Hussein.
Banyak bagian provinsi tersebut telah dikuasai oleh ISIS sejak Juni 2014, setelah perang berdarah meletus antara pasukan keamanan Irak dan kelompok itu.
ISIS telah menguasai Kota Mosul di Irak Utara dan belakangan merebut banyak wilayah Provinsi Nineveh dan provinsi lain yang kebanyakan warganya adalah pemeluk Sunni. (Uu.C003)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015