Kita akan membuka `representative office` di Myanmar untuk menjembatani BUMN yang mau masuk ke sana. Untuk statusnya saat ini masih persetujuan awal,"

Jakarta (ANTARA News) - Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko BNI Imam Budi Sarjito mengatakan pendirian kantor perwakilan (representative office) di Myanmar adalah untuk mempermudah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan melakukan ekspansi ke negara tersebut.

"Kita akan membuka representative office di Myanmar untuk menjembatani BUMN yang mau masuk ke sana. Untuk statusnya saat ini masih persetujuan awal," kata Imam di Jakarta, Senin petang.

Imam mengatakan hal tersebut selepas acara OJK Forum 2015 bertajuk Peluang dan Tantangan Industri Jasa Keuangan dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di Gedung Dhanapala, Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat..

Ketika ditanya apakah kantor perwakilan tersebut akan ditingkatkan menjadi cabang penuh oleh BNI, Imam mengatakan, kemungkinan tersebut ada namun hanya jika keadaan modal atau kapital perusahaan perbankan milik negara tersebut juga baik.

"Mungkin saja akan ditingkatkan menjadi cabang penuh jika bisnis di sana bagus dan keadaan kapital kita juga kuat. Karena kan jika ingin ekspansi itu harus menggerus juga kapital kita," ujarnya.

Otoritas Jasa Keuangan RI telah menyatakan salah satu bank BUMN tengah menjajaki ekspansi ke Myanmar dan saat ini sedang menunggu respon negara tersebut.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan, Indonesia dan Myanmar saat ini berperan aktif dalam melakukan kerjasama bilateral di sektor keuangan dengan tujuan ada kemudahan untuk membuka kantor cabang perbankan di antara negara masing-masing.

"Kita yang aktif misal dengan Myanmar. Karena salah satu bank BUMN kita sudah masuk ke Myanmar dan kita payungi dia. Pihak Myanmar sudah melihat penawaran tersebut dan dalam waktu dekat akan mengirimkan delegasinya untuk membahas hal itu lebih lanjut," kata Muliaman.

OJK berkomitmen untuk membantu BNI dalam mendirikan kantor perwakilan dan jika memungkinkan menjadi cabang penuh yang artinya ekspansi, karena BNI termasuk Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV dengan mempunyai modal inti di atas Rp30 triliun yang berpeluang menjadi QAB asal Indonesia dalam menghadapi MEA.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015