Jakarta (ANTARA News) - Batan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) menjalin kerja sama dengan perusahaan Miner-Nantes/Subatech, Prancis, dalam bidang pemanfaatan energi nuklir yang bersih dan kompetitif.
"BATAN sebagai lembaga litbang dan sekaligus promotor pemanfaatan teknologi nuklir, menyambut terbuka kerja sama dengan Prancis sebagai negara teknologi nuklir sangat maju dan mempunyai pengalaman panjang mengoperasikan PLTN," ujar Kepala BATAN, Djarot Wisnubroto, usai penandatanganan nota kesepahaman, di Puspitek, Tangerang Selatan, Senin.
Hal itu juga membuktikan bahwa Indonesia siap bekerja sama dengan berbagai negara yang memperkuat infrastruktur pemanfaatan tenaga nuklir untuk keperluan damai.
"Keinginan kuat pemerintah dalam pemenuhan energi termasuk untuk jangka panjang mengharuskan kita tetap mempertimbangkan nuklir sebagai bagian bauran energi," tambah dia.
Kerja sama tersebut, lanjut dia, juga dalam bidang penguatan SDM. "PLTN di Prancis sangat banyak. Sekitar 70 persen kebutuhan listrik Perancis dipasok oleh nuklir," jelas dia.
Wisnubroto mengharapkan kerja sama itu bertujuan membangun komunikasi antara komunitas sains Indonesia dan Prancis, serta kalangan industri dalam upaya meningkatkan pendayagunaan teknologi nuklir di berbagai bidang di Indonesia.
Wakil Direktur Komisi Atom Prancis atau AFNI/CEA, Perancis, Marc Ponchet, mengatakan, "Kami siap melakukan transfer teknologi termasuk dengan Indonesia."
Selain Indonesia, Prancis juga menjalin kerja sama dengan 58 negara lain di dunia.
Pewarta: Indriani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015