Dari pantauan satelit hari ini terdapat 90 titik panas di Sumatera dan masih terkosentrasi pada Sumatera Selatan 65 titik, Lampung 14 titik, Riau delapan titik, Bengkulu dua titik dan Jambi satu titik

Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru merilis jarak pandang sejumlah daerah di Provinsi Riau kembali memburuk akibat kebakaran di Sumatera masih terjadi setelah sempat membaik dalam tiga hari terakhir.

"Secara umum jarak pandang di Riau berkabut asap tebal dan jadi terbatas penglihatan seperti di Dumai hanya 500 meter. Lalu di Pelalawan cuma 700 meter," papar Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin, Senin.

Lebih lanjut dia membeberkan, sedangkan di Rengat, Indragiri Hulu, jarak menjadi 800 meter dan Pekanbaru cuma 1.000 meter atau berada dalam batas standar minimal bagi pesawat melakukan pendaratan di bandara setempat.

Pada Minggu (11/10), jarak pandang masih di atas 1.000 meter seperti terjadi Pekanbaru dan Rengat. Lalu Pelalawan 1.500 meter dan Dumai 2.000 meter. Pada Sabtu (10/10), jarak pandang Pekanbaru, Rengat dan Dumai tercatat 3.000 meter dan Pelalawan 800 meter.

Sedangkan pada saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Provinsi Riau pada Jumat (9/10), jarak pandang justru membaik seperti Pekanbaru 2.000 meter, Pelalawan 3.500 meter, Dumai 4.000 meter, dan Rengat tercatat 5.000 meter.

"Dari pantauan satelit hari ini terdapat 90 titik panas di Sumatera dan masih terkosentrasi pada Sumatera Selatan 65 titik, Lampung 14 titik, Riau delapan titik, Bengkulu dua titik dan Jambi satu titik," katanya menerangkan.

Ia menduga, banyak yang luput dari pantauan satelit baik Terra dan Aqua karena tebalnya lapisan asap dari kebakaran hutan dan lahan di Sumatera, sehingga sebaran titik panas tidak terpantau.

"Kemarin terpantau 726 titik panas di Sumatera dan masih terkosentrasi di Sumatera Selatan 613 titik, lalu Jambi 46, Bangka Belitung 44 titik dan Riau sebanyak 7 titik," ucapnya.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015