Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, Sabtu, menyampaikan belasungkawa terdalam kepada koleganya, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, setelah terjadi serangan terhadap demonstrasi di Ankara, yang menewaskan sedikit-dikitnya 95 orang dan 200 lagi luka-luka.
"Presiden menyampaikan rasa dukanya bagi yang tewas dan terluka akibat serangan keji itu serta menegaskan bahwa rakyat Amerika Serikat berpijak pada kesetiakawanan dengan rakyat Turki dalam memerangi terorisme dan tantangan keamanan bersama di wilayah tersebut," kata pernyataan Gedung Putih.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, berbicara dengan sejawatnya, Menteri Luar Negeri Turki, Feridun Sinirlioglu, mengungkapkan belasungkawa atas serangan mengerikan itu, kata pernyataan dari kantornya.
"Menteri luar negeri menggarisbawahi kecaman kami atas kekerasan tidak masuk akal dan tekad melanjutkan kerja sama dengan sekutu NATO, Turki, untuk melawan terorisme dalam segala bentuk," kata pernyataan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Dua pemboman sebagai serangan paling mematikan dalam sejarah Turki modern itu dilakukan tersangka pembom bunuh diri di tengah kerumunan pegiat partai kiri dan pendukung Kurdi pada unjuk rasa menentang pemerintah.
Serangan di dekat stasiun kereta api utama Ankara itu mengakibatkan mayat pengunjuk rasa bergelimpangan di jalan.
Ledakan bom itu juga melukai 246 orang, belasan di antaranya dirawat intensif di rumah sakit, kata kantor Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015