Hasil tersebut membuat pebalap dari Pishgaman Giant Team Iran itu mampu membukukan total catatan waktu 26:50:01 atau selisih tiga menit 23 detik dengan pebalap yang berada di posisi dua yang juga rekan satu timnya yaitu Amir Zargari.
Jika pada etape sembilan dari Padang Panjang menuju Kota Padang, Minggu, Arvin Moazemi Goudarzi mampu finis bersama rombongan terdepan maka predikat juara pada kejuaraan yang diprakarsai oleh Kementerian Pariwisata itu akan menjadi pebalap dengan nomor start 136 akan dinobatkan sebagai juara.
Selisih waktu lebih dari tiga menit memang cukup berat bagi pesaingnya untuk mengejar. Apalagi pada etape sembilan atau terakhirnya ini didominasi lintasan datar. Meski ada titik king of mountain (kom) hanya masuk kategori empat.
Bisa dipastikan, pebalap tersisa akan berada dalam rombongan besar. Namun pebalap yang memiliki spesialis sprint berpeluang memimpin jalannya perlombaan. Sang pemegang yellow jersey bisa dipastikan akan ikut bersaing menjadi yang tercepat di titik yang telah ditentukan.
Saat ini, Arvin Moazeni berada di posisi tiga dalam perburuan predikat raja sprint (green jersey) dengan 13 poin. Nilainya ini sama dengan peringkat ke dua yaitu Thomas Rabou. Sedangkan pemegang green jersey saat ini adalah Hossein Askari dari Pishgaman Giant Team.
"Kami akan terus mempertahankan posisi ini. Apalagi lawan terus menekan," kata Arvin Moazemi Goudarzi usai menyelesaikan etape delapan.
Pishgaman Giant Team selama gelaran Tour de Singkarak 2015 terus mendapatkan tekanan dari pebalap dari tim asal Iran lainnya yaitu Tabriz Petrochemical Team. Bahkan selama kejuaraan berlangsung pebalap Tabriz mampu membukukan empat kali kemenangan etape.
Kondisi ini berbeda dengan yang diraih oleh pebalap Pishgaman. Meski mampu menguasai kategori yang dilombakan, ternyata selama tujuh etape yang dinilai hanya dua kali memenangkan dua etape yaitu etape ke dua dan etape enam.
Khusus buat Arvin selain diambang juara juga tinggal menunggu penobatan sebagai raja tanjakan (Polkadot jersey. Hingga etape delapan ini, pebalap dengan nomor start 136 ini kokoh di puncak klasemen dengan raihan 89 poin. Poin yang dipegang tidak mungkin lagi dikejar meski di etape sembilan ada titik KOM.
Titik KOM pada etape sembilan hanya masuk kategori empat dengan poin maksimal 4. Dengan demikian, raihan poin Arvin tidak akan dikejar pebalap lain termasuk yang ada dibawahkanya yaitu Ahad Kazemi Sarai dengan 67 poin. Jika mampu finis saja, predikat raja tanjakan Tour de Singkarak 2015 bakal disandang.
Pishgaman Giant Team selama gelaran Tour de Singkarak 2015 terus mendapatkan tekanan dari pebalap dari tim asal Iran lainnya yaitu Tabriz Petrochemical Team. Bahkan selama kejuaraan berlangsung pebalap Tabriz mampu membukukan empat kali kemenangan etape.
Kondisi ini berbeda dengan yang diraih oleh pebalap Pishgaman. Meski mampu menguasai kategori yang dilombakan, ternyata selama tujuh etape yang dinilai hanya dua kali memenangkan dua etape yaitu etape ke dua dan etape enam.
Khusus buat Arvin selain diambang juara juga tinggal menunggu penobatan sebagai raja tanjakan (Polkadot jersey. Hingga etape delapan ini, pebalap dengan nomor start 136 ini kokoh di puncak klasemen dengan raihan 89 poin. Poin yang dipegang tidak mungkin lagi dikejar meski di etape sembilan ada titik KOM.
Titik KOM pada etape sembilan hanya masuk kategori empat dengan poin maksimal 4. Dengan demikian, raihan poin Arvin tidak akan dikejar pebalap lain termasuk yang ada dibawahkanya yaitu Ahad Kazemi Sarai dengan 67 poin. Jika mampu finis saja, predikat raja tanjakan Tour de Singkarak 2015 bakal disandang.
Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015