"Perempuan dan anak-anak diutamakan, karena anak-anak sangat rentan terpapar kabut asap," kata Yohana Yembise di Jakarta, Sabtu.
Dia menjelaskan, dirinya terus memantau tim di lapangan untuk mengidentifikasikan permasalahan juga kebutuhan korban.
"Saya juga terus berkoordinasi dan berjejaring dengan badan pemberdayaan perempuan dan pemerintah daerah setempat," katanya.
Dia meminta badan pemberdayaan perempuan di daerah-daerah untuk mengutamakan anak-anak korban asap.
Dirinya juga telah menurunkan tim guna mendata permasalahan dan kebutuhan korban asap terutama dari kalangan anak-anak.
"Anak-anak sebagai kelompok yang paling rentan terkena dampak negatif dari kabut asap ini harus dijadikan fokus perhatian kita bersama," kata Menteri PPPA Yohana Yembise, di Jakarta, Sabtu.
Dia menjelaskan, sekitar tiga bulan bencana kabut asap dirasakan oleh masyarakat di beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan.
Selama tiga bulan itu, kata dia, berbagai upaya sudah dilakukan.
"Karena sekolah diliburkan, maka saya meminta kepada orangtua untuk memastikan anaknya tetap berkegiatan dan mendapatkan hak pendidikan di dalam rumah dan meminimalisasikan keluar rumah agar tidak banyak terpapar asap yang membahayakan kesehatan," katanya.
Yohana menyatakan dirinya prihatin adanya korban yang berjatuhan dari kalangan anak-anak.
"Bagi anak-anak dan balita yang sekiranya membutuhkan perhatian khusus, saya minta kepada pemerintah daerah setempat untuk mengevakuasi mereka ke tempat penampungan anak-anak dan balita yang disiapkan berikut sarana oksigen dan masker dengan tenaga medisnya," katanya.
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015