Palembang (ANTARA News) - Penderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di Provinsi Sumatera Selatan yang kini jumlahnya lebih dari 30 ribu orang, tidak semuanya akibat asap kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau 2015.
"Ribuan penderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang terdapat di provinsi ini tidak semuanya akibat asap, karena berdasarkan data Dinas Kesehatan penderita penyakit tersebut sudah cukup banyak sejak awal tahun sedangkan bencana kabut asap mulai terjadi pada 25 Agustus 2015," kata Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin ketika memberikan penjelasan kepada Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan yang melakukan pemantauan perkembangan penanggulangan bencana kabut asap di Palembang, Jumat (9/10).
Dia menjelaskan, penderita ISPA pada kondisi udara di Kota Palembang dan beberapa daerah di Sumsel lainnya diselimuti kabut asap, diakui terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit tersebut namun pihaknya perlu meluruskan tidak semuanya diakibatkan asap.
Kabut asap yang akhir-akhir ini cukup pekat menyelimuti udara sejumlah daerah di Sumsel berpengaruh terhadap kualitas udara yang kini berada pada level berbahaya yang dapat memicu terjadinya penyakit ISPA dan gangguan kesehatan lainnya.
Untuk mencegah terus terjadinya peningkatan jumlah penderita penyakit ISPA dan penyakit lainnya yang diakibatkan oleh kualitas udara yang buruk, pihaknya berupaya semaksimal mungkin melakukan penanggulangan bencana kabut asap.
Pemprov Sumsel melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah didukung personel Manggala Agni, dan TNI/Polri telah berupaya secara maksimal melakukan pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau tahun ini, namun karena kondisi cuaca ekstrem akibat fenomena El Nino, sejak akhir Agustus hingga kini kebakaran hutan dan lahan tidak dapat dikendalikan karena jumlah titik panas cenderung meningkat dan berada di lokasi yang sulit dijangkau.
Melalui berbagai upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan selama ini dan adanya dukungan secara maksimal dari pemerintah pusat, diharapkan bencana kabut asap segera berakhir dan penderita ISPA dapat diminimalkan, kata gubernur.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy mengatakan jumlah penderita penyakit ISPA sejak Januari hingga Oktober 2015 mencapai 32.860 orang.
Penderita ISPA sudah cukup banyak sejak awal tahun ini, namun jumlahnya mengalami peningkatan yang cukup tinggi dalam dua bulan terakhir saat provinsi ini mengalami bencana kabut asap.
Untuk mencegah terus meningkatnya jumlah penderita ISPA pada kondisi udara diselimuti kabut asap yang cukup pekat sekarang ini, pihaknya mengimbau masyarakat agar meningkatkan kesehatan dan perlindungan diri dari polusi udara yang kini diselimuti kabut asap, ujar kadinkes.
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015