"Kelima negara itu yakni Indonesia sebagai tuan rumah, Belanda, Italia, Inggris dan Malaysia yang diharapkan mampu meningkatkan jiwa sportifitas diantara pecinta olahraga itu," kata Ketua Panitia Kejuaraan Airsoft, Tato Bastiono, di Denpasar, Jumat malam.
Kejuaraan airsoft itu, kata dia, baru pertama kali digelar Federasi Airsoft Indonesia bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang diikuti dari 32 tim dari Pengda di Indonesia dan 24 tim dari empat negara asing yang mengikuti pertandingan ekshibisi.
"Belanda, Italia, Inggris dan Malaysia hanya berpartisifasi sebagai eksebisi dalam Kejurnas Airsoft I ini," ujarnya.
Bastiono menjelaskan, Kejurnas ini mempertandingkan dua kategori yakni kategori tiga lawan tiga (theree on theree) yang diikuti tiga orang peserta dan comender (empat orang) dimana satu orang menjadi komando.
"Pertandingan ini merupakan pertempuran jarak dekat yang tetap mengutamakan sikap sportifitas dan kejujuran," ujarnya.
Hal itu dilakukan karena, tembakan yang dirasakan hanya diketahui peserta, sehingga kejuaraan ini membutuhkan kejujuran dari peserta.
Kegiatan itu, hanya boleh diikuti tim di bawah naungan Airsoft Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI).
"Sedangkan, para juara dari kejurnas ini akan dipersiapkan untuk mengikuti Olimpiade Tafisa di Jakarta tahun depan yang rencananya diikuti 110 negara," ujarnya.
Ketua Umum Federasi Airsoft Indonesia (FAI) Frans Molucas menjelaskan, olahraga ini beda dengan olahraga lainnya, karena memiliki keistimewaan yakni tidak ada yang mengetahui peserta lawan kena tembak atau tidak.
"Saya mengharapkan melalui ajang ini bisa membangun karakter bangsa Indonesia yang lebih kuat," ujarnya.
Pewarta: I Made Surya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015