Kami menanggapi perkembagan ini dengan sangat serius, kita juga siap-siap bertempur karena Presiden sangat menyadari hal ini

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Thomas T. Lembong menilai Vietnam ancaman dan pesaing terbesar Indonesia pada sektor industri sepatu dan tekstil, terutama setelah negara ini bergabung dalam Trans-Pacific Partnership (TPP).

"Memang dari Asia Tenggara, yang ikut itu Vietnam, Singapura dan Malaysia. Dan yang paling jadi ancaman terbesar buat kita adalah Vietnam. Bisa dibilang Vietnam itu saingan kita langsung," katanya dalam sosialisai desk khusus investasi sektor tekstil dan sepatu di Jakarta, Jumat.

Melalui TPP, lanjut Tom, kedua belas negara yang dipimpin oleh Amerika Serikat itu bisa menguasai 40 persen pasar dunia.

Persaingan dengan Vietnam, menurut dia, semakin berat karena negara itu kini telah menyelesaikan negosiasi untuk perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) dengan Uni Eropa.

"Jadi Vietnam ini akan bisa akses ke pasar Eropa lebih besar dari Amerika Serikat karena ke lebih dari 20 negara. Dengan perjanjian pertama saja hampir 20 triliun dolar AS. Kita ketinggalan sekali," ujarnya.

Menurut Tom, langkah Vietnam tentu menguntung bagi negara ini karena bisa mengakses Eropa dan AS yang memiliki daya beli tinggi dengan nol tarif.

Presiden Joko Widodo sendiri berharap Indonesia bisa ikut menandatangani perjanjian itu dalam waktu dua tahun ke depan.

"Kami menanggapi perkembagan ini dengan sangat serius, kita juga siap-siap bertempur karena Presiden sangat menyadari hal ini," kata Thomas.

Setelah meluncurkan Program Investasi Padat Karya Menciptakan Lapangan Kerja di di PT Adis Dimension Footwear Jln. Raya Serang Km 24 Balaraja Barat, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Senin (5/10), Jokowi mengatakan problem berat industri Indonesia yang berhasil diidentifikasinya adalah soal upah dan perdagangan bebas.

Ia berjanji paling lam dua tahun hambatan dalam FTA akan diatasi. "Kita terlambat tapi paling lambat dua tahun produk-produk kita bisa berkompetisi di Eropa dan Amerika," kata Jokowi.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015