Mekkah (ANTARA News) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi perbarui (update) data jemaah Indonesia yang menjadi korban terutama yang meninggal untuk mendapatkan santunan dari Raja Salman.
"Kami PPIH Arab Saudi sudah diminta oleh Konjen RI di Jeddah untuk update (korban) peristiwa crane di Masjidil Haram," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Arsyad Hidayat, di Mekkah, Arab Saudi, Jumat.
Dari Konsulat Jenderal RI tersebut, pemerintah, lanjut dia, akan mengajukan nama-nama korban dalam peristiwa crane roboh di Masjidil Haram, Mekkah, pada 11 September 2015, ke Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
Kemarin (8/10) PPIH Arab Saudi telah menyatakan ada satu nama korban baru yang dinyatakan meninggal yaitu Janniro Gadumbang Siregar dari kloter 9 embarkasi Medan (MES 09).
Dengan demikian jemaah Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa crane mencapai 55 orang, 12 diantaranya meninggal dunia dan 43 lainnya mengalami cidera berat dan ringan.
Saat ini masih ada dua korban crane yang masih dirawat di rumah sakit Al Jaheer, Mekkah, atas nama yaitu Tri Murti Ali dari kloter 3 embarkasi Padang (PDG 03) dan Isnaini Fajariah dari kloter 21 embarkasi Surabaya (SUB 21).
Raja Salman berjanji akan memberikan santunan kepada korban meninggal dan cacat fisik seumur hidup sebesar satu juta riyal atau sekitar Rp3,8 miliar dan korban cidera sebanyak 500 ribu riyal atau sekitar Rp1,9 miliar.
Taif
Sementara itu, PPIH Arab Saudi bersama tim DVI (Disaster Victim Identification) juga menemukan dua jemaah Indonesia yang sedang dirawat di Rumah Sakil Al Hada, Taif, karena sakit dan satu orang meninggal bukan akibat peristiwa Mina.
"Tiga jemaah tersebut sebelumnya dilaporkan hilang oleh ketua kloter masing-masing," kata Arsyad.
Dua jemaah Indonesia yang dirawat tersebut atas nama Usmi Salihin dari kloter 32 embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 32) dan Titik Cipto Wiyono dari kloter 68 embarkasi Solo (SOC 68).
Selain itu, ada satu jemaah atas nama Ibu Sutatik dari kloter 70 embarkasi Solo (SOC 70) ditemukan telah meninggal dunia di pemulasaran mayat, Al Muashim, Mekkah.
"Ibu itu berusia 81 tahun dan meninggal karena penyakit jantung," kata Kepala Seksi Perlindungan jemaah Jaetul Muchlis Basyir menambahkan.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015