JAKARTA, 9 Oktober 2015 (Antara) - PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna/BEI: HMSP), afiliasi dari Philip Morris International Inc. (PMI), pada hari ini mengumumkan persetujuan para pemegang saham atas rencana Sampoerna terkait Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PUT) yang dilaksanakan dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp 77.000 per saham. Persetujuan tersebut diperoleh melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan pada hari ini di kantor Sampoerna, Jakarta.
Paul Janelle, Presiden Direktur Sampoerna, mengatakan, "Transaksi ini akan menjadi salah satu penawaran saham terbesar dalam beberapa tahun terakhir, tidak hanya di Indonesia, melainkan juga di seluruh Asia Tenggara. Hal ini menggarisbawahi kepercayaan kami terhadap Indonesia dan prospek jangka panjang negara ini. Sebagai pembayar pajak terbesar di Indonesia dan salah satu perusahaan terkemuka yang telah beroperasi lebih dari 100 tahun, kami berkomitmen untuk mendukung pembangunan ekonomi Indonesia, semakin meningkatkan investasi Sampoerna, serta mematuhi peraturan Bursa Efek Indonesia yang berlaku bagi perusahaan terbuka."
Adapun tujuan dari PUT ini adalah untuk memenuhi ketentuan Bursa Efek Indonesia yang mewajibkan semua perusahaan terbuka yang terdaftar untuk memenuhi setidaknya 7,5% kepemilikan publik dari total modal disetor mereka paling lambat tanggal 30 Januari 2016. Melalui pelaksanaan PUT, Sampoerna menawarkan sebanyak-banyaknya 269.723.076 saham baru. dimana PT Philip Morris Indonesia (PMID) sebagai pemegang saham utama Perseroan akan melaksanakan sebagian HMETD dalam PUT. Saat ini, total saham Sampoerna yang dimiliki oleh PMI adalah sebesar 98,18% melalui PMID dan merupakan salah satu perusahaan terbuka yang memiliki nilai Kapitalisasi Pasar terbesar di Indonesia.
"Penawaran Umum Terbatas telah menarik investor dalam maupun luar negeri, terutama dengan modal yang berasal dari investor luar negeri yang kemudian dikonversi menjadi arus masuk mata uang asing ke dalam negeri, yang tentunya menunjukkan kepercayaan terhadap perekonomian Indonesia dan juga pasar saham. Kami mengantisipasi bahwa setelah aksi korporasi tersebut dilaksanakan, Sampoerna dapat menjadi bagian dari Indeks Harga Saham Gabungan, sehingga semakin memperkuat indeks itu sendiri dan meningkatkan nilainya," tambah Paul.
Seluruh dana yang akan diperoleh Sampoerna dari hasil PUT diperkirakan berjumlah sekitar Rp 20,768 triliun yang setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PUT akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja termasuk pembayaran sebagian fasilitas pinjaman modal kerja. Setelah PUT selesai dilaksanakan, PMID akan memiliki 92,5% dari saham Sampoerna yang telah di keluarkan dan beredar, sementara 7,5% saham akan dimiliki oleh publik. Melalui pelaksanaan PUT, Sampoerna akan memiliki kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Tentang PT HM Sampoerna Tbk.
Perusahaan ini berdiri pada tahun 1913 dan merupakan perusahaan tembakau terkemuka di Indonesia, dengan kegiatan utama memproduksi dan menjual rokok kretek. Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 34,9% pada tahun 2014, yang didorong oleh portofolio merek yang kuat, diantaranya Dji Sam Soe dan A Mild di segmen premium, serta Sampoerna Kretek dan U Mild di segmen harga menengah. Sampoerna mengoperasikan tujuh fasilitas produksi di pulau Jawa dan bermitra dengan 38 Mitra Produksi Sigaret (MPS). Sampoerna, secara langsung maupun tidak langsung, mempekerjakan sekitar 78.000 karyawan, dimana sebagian besar terlibat dalam produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) Sampoerna. Perusahaan mendistribusikan produk-produknya melalui 106 Kantor Area Penjualan dan Distribusi di seluruh Indonesia. Sampoerna merupakan afiliasi dari Philip Morris International (PMI).
Untuk informasi lebih lanjut: www.sampoerna.com
Kontak Media:
Muhamad Heikal
Manager Corporate & External Communications
PT HM Sampoerna Tbk.
Tlp. +62 21 515 1234
Faks. +62 21 515 2234
Email Muhamad.Heikal@Sampoerna.com
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2015