Sampai dengan Kamis (8/10) pukul 07.00 Waktu Arab Saudi (WAS) jamaah haji yang sudah bertolak ke Tanah Air dari Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah mencapai 54.941 orang,"
Mekkah (ANTARA News) - Sebanyak 54.941 jamaah haji Indonesia telah kembali ke Tanah Air sejak kepulangan jamaah gelombang pertama pada 28 September 2015.
"Sampai dengan Kamis (8/10) pukul 07.00 Waktu Arab Saudi (WAS) jamaah haji yang sudah bertolak ke Tanah Air dari Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah mencapai 54.941 orang," kata Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah - Madinah, Nurul Badrutamam kepada tim Media Center Haji (MCH), Kamis.
Ia mengatakan 54.941 orang tersebut tergabung dalam 132 kelompok terbang (kloter) untuk jamaah haji reguler yang totalnya mencapai sekitar 154 ribu orang.
Selain itu, Panitia Penyelenggara Haji Indonesia Daker Bandara juga telah membantu keberangkatan sebanyak 8.524 jamaah haji khusus ke Tanah Air dengan jumlah pemberangkatan sebanyak 146 kali.
Lebih jauh Nurul mengatakan sampai hari ke-11 pemulangan jamaah haji, pada 2-3 hari terakhir jumlah keterlambatan (delay) penerbangan di KAAIA, Jeddah terus menurun.
"Garuda Indonesia hanya mengalami penundaan selama satu jam jam yaitu pada kloter MES (Medan) 08. Sedangkan Saudi Arlines empat kali keterlambatan," ujarnya. Ia juga mencatat bahwa On time Performance (OTP) Garuda Indonesia mencapai 18 kali dan Saudi Arlines sebanyak12 kali.
Pada kesempatan itu, Nurul juga menyebutkan bahwa selama pemulangan masih banyak jamaah yang mencoba menyelipkan air zam-zam dalam koper mereka. "Pembongkaran koper berisi air Zamzam masih didominasi Kloter SOC (Solo) dan JKG (Jakarta-Pondok Gede)," katanya.
Adapun rincian bagasi jamaah yang dibongkar oleh petugas adalah SOC 26 (167 buah), SOC 28 (10 buah), JKG 14 (15 buah), JKG 15 (58 buah), JKG 16 (16 buah), dan UPG (Makasar) 08 (enam buah).
"Sekarang masalahnya beralih ke tas tentangan," katanya. Sampai hari ini, lanjut dia, masih banyak jamaah haji yang membawa tas lebih dari tujuh kilogram kg. Rata-rata, menurut dia, berat tas jinjing yang ingin dibawa ke kabin mencapai antara 15-20 kilogram.
"Dengan berat hati dari pihak penerbangan dan petugas haji melakukan penyisiran barang dari tas yang melebihi tujuh kg," ujarnya.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015