Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup menguat tipis sebesar 4,30 poin menyusul sebagian pelaku pasar mulai menahan transaksinya.
IHSG BEI ditutup menguat sebesar 4,30 poin atau 0,09 persen menjadi 4.491,43. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 1,98 poin (0,25 persen) menjadi 769,06.
"Penguatan IHSG mulai terbatas setelah bergerak menguat cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir, sebagian investor mulai melakukan aksi ambil untung," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, terbatas penguatan IHSG salah satunya disebabkan beberapa saham di dalam negeri sudah masuk dalam kondisi jenuh beli (overbought), serta cadangan devisa Indonesia yang menurun.
Bank Indonesia mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia akhir September 2015 tercatat sebesar 101,7 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan posisi cadangan devisa akhir Agustus 2015 sebesar 105,3 miliar dolar AS.
"Situasi itu yang membuat sebagian pelaku pasar saham menahan transaksi beli," katanya.
Sementara itu, Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa posisi IHSG yang masih berada di area positif masih ditopang dari aliran dana asing yang kembali masuk ke pasar saham domestik serta paket kebijakan ekonomi oleh pemerintah. Dalam data BEI tercatat, dana asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp683,378 miliar.
"Aliran dana asing dan paket kebijakan menjadi bagian dari faktor pendorong menguatnya IHSG," katanya.
Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 291.103 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 4,14 miliar lembar saham senilai Rp4,52 triliun. Sebanyak 152 saham bergerak naik, 143 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 100 saham.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015