Dilaporkan Reuters, Laksamana Bill Gortney, Panglima Komando Utara dan Komando Pertahanan Penerbangan Amerika Utara AS, mengatakan sepakat dengan penilaian intelijen AS bahwa Korut memiliki senjata nuklir, yang dapat diperkecil kemudian dimasukkan dalam roket, yang bisa mencapai daratan AS jika diluncurkan.
"Kami menilai bahwa mereka memiliki kemampuan sampai ke tanah air ini dengan senjata nuklir berasal dari roket," kata Gortnet pada acara Dewan Atlantik.
Gortney menambahkan bahwa sangat sulit menduga gerak-gerik pemimpin Korut Kim Jong Un, namun militer AS siap menanggapi jika putra presiden Korut sebelumnya -Kim Jong-il- itu meluncurkan senjata nuklir.
"Kami siap dengannya, dan kami siap 24 jam setiap hari jika dia (Kim Jong-un) cukup bodoh untuk menembak sesuatu pada kami," kata Gortney.
Selain itu, Badan Pertahanan Rudal AS mengatakan pada Maret lalu, Korea Utara berpotensi meluncurkan rudal balistik antarbenua tahun ini.
Gortney mengatakan pihak militer AS sedang berinvestasi untuk memodernisasi sistem pertahanan rudal saat ini dengan menambahkan sensor baru serta radar yang bisa mengidentifikasi potensi peluncuran peluru kendali.
Sistem itu juga menurunkan biaya pertahanan terhadap serangan seperti nuklir.
Pada bulan lalu, Badan Antariksa Korut mengatakan ibu kota negara, Pyongyang sedang membangun satelit baru dan bersiap untuk diluncurkan dengan penggunaan roket jarak jauh.
Hal ini menunjukkan bahwa negara yang menimbun banyak rahasia ini telah membuat kemajuan dalam mengembagkan rudal balistik.
Pemerintah Korut mengatakan peluncuran roket merupakan bagian dari program ruang angkasa yang sah dan tujuannya menempatkan satelit ke orbit.
Program yang sebelumnya melakukan tes rudal ini adalah untuk membantah dari sanksi dan peringatan internasional yang ditujukan kepada Korut.
(M053)
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015