Jadi, di dalam data tersebut akan diketahui lingkungan masyarakat mana yang dapat dipindahkan ke rumah susun dan mana yang perlu didirikan kompleks perumahan dengan konsep kampung deret

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan proses pendataan terhadap seluruh kawasan kumuh di wilayah Ibu Kota rampung pada akhir Oktober 2015.

"Sejak awal September 2015, semua camat dan lurah sudah diinstruksikan untuk mendata kawasan kumuh di Jakarta. Jadi, kami tergetkan pendataannya sudah selesai akhir bulan ini," kata Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.

Sampai dengan saat ini, menurut mantan Wali Kota Blitar itu, seluruh camat dan lurah masih dalam proses melakukan pendataan kawasan kumuh di wilayahnya masing-masing.

"Sekarang ini memang masih dalam proses pendataan. Nantinya, jika data kawasan kumuh tersebut sudah didapatkan, maka kami akan menggunakannya untuk membenahi permukiman kawasan kumuh di Jakarta," ujar Djarot.

Dia menuturkan pembenahan permukiman kawasan kumuh itu juga meliputi pembenahan sanitasi serta penyediaan air bersih bagi warga yang tinggal di kawasan kumuh.

"Jadi, di dalam data tersebut akan diketahui lingkungan masyarakat mana yang dapat dipindahkan ke rumah susun dan mana yang perlu didirikan kompleks perumahan dengan konsep kampung deret," tutur Djarot.

Seperti diketahui, untuk memulai penataan permukiman kumuh di Jakarta, Djarot telah menginstruksikan lima wali kota melakukan pendataan permukiman kumuh di wilayahnya masing-masing.

Data itu akan digunakan untuk menentukan langkah-langkah strategis penanganan dan penataan permukiman kumuh di Jakarta. Seluruh langkah-langkah strategis ini akan mulai direalisasikan pada 2016 secara bertahap selama empat tahun. Sehingga target Jakarta Bebas Kawasan Kumuh pada 2019 dapat tercapai.

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015