Selama mengikuti kursus diplomat muda mempelajari berbagai isu tentang politik luar negeri, ASEAN, isu-isu kawasan, hukum internasional, diplomasi ekonomi, diplomasi publik. Selain itu mereka juga dibekali dengan keterampilan teknik negosiasi, menulis pidato dan kemampuan melakukan public speaking.
Minister Counsellor Pensosbud KBRI Den Haag, Belanda, Azis Nurwahyudi kepada Antara London, Kamis, mereka juga akan mengunjungi berbagai tempat penting seperti Parlemen Belanda, Parlemen Eropa, Markas Besar NATO, International Court of Justice, dan pelabuhan Rotterdam
Pada saat bertandang ke KBRI Denhaag, ke duapuluh diplomat muda diterima Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo, yang menyampaikan pesan agar ke 20 diplomat muda dari Kementerian Luar Negeri RI dapat mengunakan kesempatan pelatihan ini sebaik-baiknya untuk menambah ilmu dan membuka jejaring dengan sesama diplomat dan juga para pengajar.
Ignasius Randy, salah seorang peserta, menyampaikan Kemlu menyeleksi peserta berdasarkan peringkat ketika mengikuti Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu) tahun 2014 lalu.
Randy, yang saat ini ditempatkan di Direktorat Kerjasama Intra Kawasan Asia dan Pasifik meraih peringkat pertama Sekdilu Angkatan 38, berharap mendapat tambahan informasi dan akan berperan aktif dalam diskusi-diskusi selama program berlangsung.
Sedangkan Rikianarsyi Wirantoputri, staf Direktorat Politik Keamanan Ditjen Kerjasama ASEAN, menyampaikan harapannya untuk dapat lebih mempraktekan teori-teori yang telah dipelajari di Indonesia seperti teknik negosiasi, cara berargumentasi dan membuat jejaring dengan sesama diplomat dari negara lain yang tengah mengikuti pelatihan di tempat yang sama.
Sebelum berangkat para diplomat muda mendapatkan pelatihan singkat Bahasa Belanda dan pengenalan budaya. Pelatihan tersebut menghasilkan lebih dari 400 alumni yang saat ini tengah ditempatkan di berbagai Perwakilan RI maupun di kantor pusat.(ZG)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015