Dua smartphonen Lumia premiumnya ditujukan untuk menyaingin produk sejenis dari Apple dan Samsung. Kedua produk baru ini dilengkapi beberapa fitur asli seperti tool keamanan yang bisa membuka (unlock) ponsel dengan memindai mata penggunanya.
Microsoft juga memamerkan laptop pertamanya, Surface Book --yang juga dinyawai sistem operasi Windows 10-- yang layar ukuran 13,5 inchi yang bisa dipisah-pisahkannya itu dapat digunakan sebagai notepad dalam gaya yang pas.
Peluncuran itu menandai langkah terbaru kepala eksekutif Satya Nadella setelah meluncurkan Windows 10 Juli yang diklaim Microsoft kini telah digunakan 110 juta perangkat di seluruh dunia.
"Kami kini memulai babak baru Windows 10 dengan perangkat-perangkat baru yang dibuat untuk Windows 10," kata Nadella pada acara peluncuran di New York. "Yang paling penting adalah mobilitas pengalaman kami lebih hebat dibandingkan mobilitas dari perangkat khusus apa pun."
Smartphone terbaru ini diluncurkan menyusul pemikiran kembali pada teknologi itu setelah akuisisi membawa petaka Microsoft atas Nokia pada 2014 dengan nilai akuisisi 7,2 miliar dolar AS. Microsoft kemudian mengurangi nilai asset Nokia sampai 7,5 miliar dolar AS dan memangkas lebih dari 25.000 staf.
Lumia 950 tampil dengan layar high-definition 5,2-inchi dan sebuah kamera 20 megapiksel, sedangkan Lumia 950 XL punya layar lebih lebar, 5,7 inchi.
Lumia 950 dihargai 549 dolar AS, sedangkan Lumia 950 XL dibanderol 649 dolar AS. Sebagai ponsel lebih sederhana dan generasi ketiga yang disertai fungsi-fungsi lebih ringkas, Lumia 550, akan mulai diharga pada 139 dolar AS. Ponsel Lumia ini akan ditawarkan November mendatang.
Kedua ponsel bisa disambungkan dengan sebuah dok aksesoris portable nan kecil ke PC, ke layar besar atau perangkat layar lainnya. Keyboard atau mouse juga dihubungkan ke gadget ini, sehingga memperluas kapasitas fungsi sebuah smartphone untuk beroperasi seperti PC.
"Kami ingin membuat Windows 10 hidup dalam kantong Anda," kata Panos Panay, wakil presiden korporat divisi Surface, Microsoft, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015