... bahaya, saya tahu, di atas 300 itu bahaya. Tapi bagaimana pencegahan, jadi tinggallah di rumah agar tidak terlalu terkontaminasi...
Oleh Panca Hari Prabowo

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek, menegaskan, upaya penanganan kesehatan bagi masyarakat akibat asap sudah dilakukan maksimal.

"Kami sudah memberikan bantuan obat, masker, oksigen yang diminta, sudah kami kirim. 27,595 ton sudah kami kirim," kata Moeloek, usai rapat terkait penanganan asap, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu.


Sementara itu, unjuk rasa terkait penanganan asap akibat kebakaran lahan dan hutan digelar di Jakarta. Para pengunjuk rasa menuntut pemerintah lebih serius tentang ini karena korban jiwa terkait asap sudah ada di beberapa tempat.

Moeloek mengatakan, pemerintah menilai yang harus segera dilakukan adalah memadamkan api sehingga bisa mengurangi asap yang membuat masyarakat terganggu kesehatannya.

Menurut dia, masalah yang dihadapi dalam penanganan kesehatan adalah kondisi kualitas udara yang belum beranjak normal.

"Asapnya tidak berhenti. Hari ini misalnya Anda yang ISPA, kemudian besok saya yang ISPA, besok lagi Anda. Jadi mungkin Anda pulang sudah baik, saya yang besok (terkena)," kata dia.


"Jadi kumulatifnya akan tinggi. Belum anak-anak, pagi ini ISPU-nya bagus, kemudian sore naik. Betul kalau ISPU 300 itu jelek. Jadi kalau ISPU lagi tinggi, sebaiknya kita di dalam rumah, kalau kita keluar ya kita akan kena," kata dia.


"Apalagi kalau orang-orang yang beresiko tinggi , misalnya saya sudah kena penyakit paru-paru, kemudian saya keluar dan udaranya begitu ya jadinya sesak dan bisa meninggal," paparnya.

Terkait masukan penggunaan masker jenis N95, dia mengatakan, masker jenis itu diklaim para dokter ahli paru-paru efektif menghadapi kasus tertentu namun tidak untuk asap.

"Kami sudah kirim. Cuma itu masker ada perbedaan antara masker biasa dan masker ini. Masker N95 itu pori-porinya kecil sekali, sedangkan polutannya yang terjadi saat ini itu agak besar. Jadi kalau itu menempel (di masker), jadinya malah menutup pori-pori masker, malah pernafasannya menjadi lebih sulit. Itu yang diterangkan tadi oleh dokter ahli paru," kata dia.


"Tadi kami memanggil dokter ahli paru-paru untuk menjelaskan itu. Jadi sebenarnya masker yang biasa itu bisa, karena masker itu masih masuk udara, jadi kita masih bisa bernafas. Tapi partikel yang besar-besar itu tertahan di masker," kata Moeloek

Ditambahkan dia,"Itu untuk bencana sebenarnya. Jadi untuk kesehatan pakai masker itu (biasa). (N95) itu untuk virus yang kecil, nah itu lebih menahan. Pori-porinya 0,6. Jadi itu tergantung partikelnya. Karena dia kan untuk menahan partikel. kalau mau pakai N95 silakan, tapi hati-hati."

Kepada warga, dia meminta mencegah gangguan lebih jauh pada kesehatan akibat asap, maka ia meminta masyarakat untuk tetap di dalam rumah.

"Betul bahaya, saya tahu, di atas 300 itu bahaya. Tapi bagaimana pencegahan, jadi tinggallah di rumah agar tidak terlalu terkontaminasi," kata dia.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015