Manila (ANTARA News) - Putra mendiang diktator Filipina Ferdinand Marcos mengatakan warisan politik ayahnya justru akan membantunya memenangkan Pemilu untuk menjadi wakil presiden, ketimbang merusak reputasinya.
Ferdinand Marcos Jr mengatakan nama lengkapnya "karunia terbesar" dan ini adalah komentar pertamanya sejak mengumumkan mencalonkan diri sebagai wakil presiden dari kubu independen Senin pekan ini.
Marcos Sr dituduh melakukan pelanggaran HAM berat selama dua dekade kekuasaannya yang berakhir di tangan revolusi people power 1986.
Namun putranya yang akrab disapa "Bongbong" itu mengatakan pemilihnya tidak akan terpengaruh oleh dakwaan terhadap ayahnya.
"Jika Anda bicara ke rakyat, mereka tak mempedulikan itu," kata dia kepada wartawan. "Rakyat Filipina lebih mengkhawatirkan kemiskinan, kejahatan dan senjangnya infrastuktur dasar."
Menurut dia, masalah kepemimpinan semasa pemerintahan Presiden Benigno Aquino yang orangtuanya memimpin oposisi yang menggulingkan Marcos Sr, telah memperparah ketakutan rakyat itu.
"Hal itulah yang dikhawatirkan rakyat dan inilah yang akan saya atasi.Yang terjadi pada 1986 sudahlah terjadi," kata dia seperti dikutip AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015