Lausanne (ANTARA News) - FIFA menunda pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018 antara Palestina melawan Arab Saudi yang rencananya dimainkan pada pekan depan, sampai ada keputusan di mana pertandingan antara kedua negara itu semestinya dimainkan.

Pertemuan diselenggarakan di markas besar FIFA di Zurich pada Selasa antara presiden Federasi Sepak Bola Palestina Jibril Rajoub dan sejawatnya asal Arab Saudi Ahmed Eid Al Harbi untuk mendiskusikan masalah ini

"Diputuskan untuk menunda pertandingan itu sampai proses yang sedang berjalan dapat diselesaikan," kata juru bicara FIFA kepada AFP pada Rabu.

Menurut sumber yang familiar dengan masalah ini, "Arab Saudi memiliki tiga hari untuk menjustifikasi dalam bentuk tulisan mengapa mereka tidak mau menghormati hak tiap federasi untuk bermain di kandang."

Komite penyelenggara Piala Dunia 2018, yang dipimpin presiden UFA Michel Platini, akan kembali bertemu pada beberapa hari mendatang untuk meninjau masalah ini, tambah sang sumber.

Pertandingan itu, yang dijadwalkan dimainkan pada 13 Oktober, awalnya akan dimainkan di Tepi Barat yang diokupasi Israel, namun Arab Saudi pada 23 September meminta pertandingan itu dimainkan di tempat netral.

Permintaan itu diterima oleh komite penyelenggara Piala Dunia namun Federasi Palestina menolak untuk menerimanya, dengan berkata, "Merampas hak Palestina untuk bermain di kandang merupakan preseden berbahaya dan mustahil untuk menerimanya dalam kondisi apapun."

Kedua tim telah bertemu di Jeddah pada Juni, di mana Arab Saudi menang dengan skor 3-2.

Pertandingan itu sebenarnya direncanakan dimainkan di Palestina namun Arab Saudi menolak untuk pergi ke Tepi Barat, dengan menyebut "kondisi luar biasa yang tidak dapat didefinisikan."

Banyak tim nasional Arab yang menolak bermain di Tepi Barat, dengan mengatakan hal itu "menormalkan" okupasi Israel ke teritori Palestina.

Israel mengendalikan semua akses ke teritori-teritori Palestina, dan Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara Yahudi itu.

(Uu.H-RF/D011)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015