Edisi ke-7 ini menghadirkan lebih dari 35 seniman dari seluruh dunia yang akan mentransformasi Kota Bersejarah Melaka menjadi sebuah karya seni kolosal


MELAKA, Malaysia, 7 Oktober 2015 (Antara/PRNewswire) -- Festival seni terbesar di dunia yang digelar di situs Warisan Dunia UNESCO, Melaka Art and Performance Festival (MAPFest), kembali hadir di Melaka pada tanggal 27-29 November. Lebih dari 35 seniman lokal dan internasional dari berbagai disiplin seni dari Malaysia, Indonesia, Australia, Perancis, Polandia, Singapura, dan Rusia, akan menyajikan beragam karya seni inovatif dan kreatif di wilayah St. Paul's Hill dan mentransformasikan salah satu situs Warisan Dunia UNESCO ini menjadi sebuah karya seni terakbar di dunia. Festival seni yang berlangsung selama tiga hari ini gratis dan terbuka untuk semua orang.


"MAPFest adalah sebuah platform yang diciptakan untuk seniman. Kami sangat yakin MAPFest akan terus menjadi wadah bagi banyak artis mengekspresikan karya-karya mereka untuk negara ini dan dunia," ujar pendiri dan produser MAPFest, Andrew Ching.


Andrew menambahkan selama bertahun-tahun, MAPFest tumbuh menjadi salah satu festival paling bergengsi di dunia di kalangan komunitas seni dunia. "Festival ini telah memenangkan berbagai penghargaan dari sejumlah lembaga lokal dan internasional. Pencapaian ini tidak akan dapat terwujud tanpa dukungan tanpa henti dari para seniman, mitra, dan penggemar kami."


MAPFest 2015 akan menghadirkan sejumlah pameran seni seperti Cerita Pendik (Short Works), seni visual, penayangan film, forum, lokakarya, pertunjukan kolaboratif, MAPPING, seni rupa dan kontemporer, dan Children's Art Festival.


"Festival ini selalu gratis dan terbuka untuk siapa saja, sehingga mendorong para seniman untuk mengekspresikan karya mereka lebih bebas dan menjadikan festival ini unik. Para seniman dapat bebas berkolaborasi, belajar, dan bereksperimen dalam semangat kreativitas yang fundamental dan tanpa batas. Kami memiliki penari, musisi, dan seniman media visual dan baru serta dukun dari daerah pedesaan di pulau Jawa. Kami suarakan cerita tentang transformasi, upacara adat, dan keprihatinan sosial. Seniman-seniman yang kami hadirkan tak hanya yang telah lama dikenal di panggung dunia, tapi juga para seniman muda yang berbakat dan berasal dari berbagai latar belakang sosial ekonomi dan budaya yang berbeda-beda. Keberagaman tema dan hubungan artisitiknya pun semakin meluas, sehingga menciptakan banyak kesempatan untuk para seniman saling berkolaborasi, membangun jejaring, dan bertukar wawasan dan pengalaman," ujar Direktur Kreatif MAPFest, Tony Yap.


MAPFest 2015 diproduksi oleh Arts & Performance Festival Melaka Sdn Bhd, dicetuskan oleh E-Plus Entertainment Productions, dan didukung oleh:


  • Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan Malaysia
  • MyFEST 2015
  • Jabatan Warisan Negara
  • Majlis Bandaraya Melaka Bersejarah (MBMB)
  • Bandar Warisan Malaysia
  • Tony Yap Company
  • Perbadanan Muzium Melaka (PERZIM)
  • The Australian High Commission
  • Kedutaan Besar Republik Indonesia
  • Kedutaan Besar Perancis
  • Alliance Francaise de Kuala Lumpur
  • Estadia by Hatten
  • Institut Francais
  • iM4U -- Official Volunteer Platform

Informasi lebih lanjut di:
Website: www.melakafestival.com
Facebook: https://www.facebook.com/melakaartandperformancefestival

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2015