"Sekarang, kita harus mulai berpikir menjadikan dunia satu kelompok dan mencapai kemakmuran bersama. Jika kita melihat permasalahan tanpa menutupinya, maka akan mudah mencari penyelesaiannya," katanya saat membuka pertemuan menteri perdagangan G20 di Istanbul, Selasa.
Zeybekci, yang menyebut abad 20 sebagai masa menyedihkan karena diwarnai dua perang dunia, mengatakan sudah saatnya negara di dunia berbagi sumber daya untuk mengatasi kesulitan global dan bukan saling bertikai.
Ia menegaskan bahwa tidak akan ada kemajuan yang dicapai dari aksi pertikaian.
Oleh karena itu, tambah dia, G20 perlu merangkul negara-negara tetangganya dan mendorong inklusivitas, salah satunya melalui perdagangan. Ia menyebut perdagangan sebagai salah satu instrumen terbaik untuk menciptakan semangat saling berbagi dan pada akhirnya perdamaian.
Ia juga mengatakan Pemerintah Turki mendukung terciptanya pertumbuhan ekonomi yang nyata dan penciptaan lapangan kerja sebagai syarat kesejahteraan yang berkelanjutan.
Dalam pertemuan itu, menteri perdagangan G20, termasuk Menteri Perdagangan Indonesia Thomas Lembong, akan membahas penyebab ekonomi global melambat, peningkatan integrasi perdagangan global, dan tantangan yang dihadapi oleh usaha kecil dan menengah.
Sementara itu, sherpa (juru bicara) Pemerintah Turki untuk G20 Ayse Sinirlioglu memaparkan bahwa pertemuan puncak G20 yang akan diselenggarakan di Antalya, Turki, pada pertengahan November akan mengusung tiga agenda inti yang disebut sebagai "tiga I" yaitu inklusivitas, implementasi dan investasi.
Melalui tiga hal itu, Turki berniat untuk meningkatkan perekonomian global, tidak hanya negara anggota, tetapi juga negara berkembang berpenghasilan rendah.
Turki mengambil alih kepemimpinan bergilir G20 dari Australia. Pada 2016, Tiongkok akan melanjutkan estafet kepemimpinan.
Pertemuan puncak G20 pertama kali dimulai pada 1999 sebagai pertemuan antara menteri keuangan dan gubernur bank sentral usai krisis keuangan Asia. Tahun 2008, pertemuan puncak yang dihadiri para kepala negara G20 digelar untuk pertama kalinya di Washington.
Selain Turki, Australia dan Tiongkok, anggota G20 adalah Indonesia, Argentina, Brasil, Kanada, Prancis, Jerman, India, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Pewarta: GNC Aryani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015