Sukabumi (ANTARA News) - Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman mengatakan upaya pemerintah terus menekan impor pangan dari berbagai negara, membuat negara mampu menghemat hingga Rp56 triliun.
"Kami akan terus menekan impor pangan dari luar negeri karena potensi alam dan sumber daya Indonesia jika dikelola dan diberdayakan secara maksimal, Indonesia tidak perlu impor lagi pangan bahkan saat ini sudah mulai ekspor ke berbagai negara," katanya di sela kunjungan ke pusat ekonomi kreatif bunga potong di Selabintan, Sukabumi, Selasa.
Menurut dia, ada beberapa komoditi pangan yang awalnya impor tetapi saat ini sudah ekspor seperti kacang hijau, cabai, bawang merah dan putih, dan jagung.
Ini menunjukkan petaniIndonesia mampu menghasilkan pangan berkualitas sekaligus massal, bahkan hari ini Indonesia mengekspor ayam potong ke Myanmar.
Selain itu, yang paling membanggakan selama ini Indonesia selalu mengimpor bawang merah, tetapi sekarang sudah bisa ekspor ke beberapa negara. Dengan mengendalikan impor ternyata bisa menghemat keuangan negara hingga Rp56 triliun dan petani baik skala kecil maupun besar juga mendapatkan keuntungan lebih.
Ia menambahkan El Nino pada 1998 lalu yang sempat membuat produksi anjlok pangan, tidak seberapa kuat dibandingkan El Nino tahun ini sehingga pemerintah saat itu terpaksa harus mengimpor beras dalam jumlah banyak untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat yang jumlahnya tahun itu hanya sekitar 200 juta jiwa.
"Tetapi saat ini dengan arahan Presiden RI Joko Widodo untuk memperkuat pangan sampai sekarang Indonesia tidak impor beras padahal El Nino melanda bangsa ini lebih panjang yang menyebabkan kekeringan di mana-mana. Tapi, karena memiliki cadangan pangan yang melimpah sehingga persediaan tetap terpenuhi," kata Amran.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015