New Delhi (ANTARA News) - Atletik telah berada di garis depan dalam memerangi doping dan badan dunia atletik akan melakukan segalanya untuk melindungi atlet yang bersih, Presiden Sebastian Coe mengatakan pada Senin.
Juara dua kali Olimpiade lari 1.500 meter terpilih pada bulan Agustus untuk memimpin Federasi Asosiasi Atletik Internasional (IAAF) yang telah dituduh bersikap lunak pada praktek doping setelah ribuan data tes darah bocor ke media.
Coe mengatakan atletik telah berada "di barisan depan" dalam memerangi doping dan berjanji untuk menyingkirkan ancaman tersebut.
"Ini bukan jejak yang unik dan masalah lapangan," kata Coe kepada wartawan setelah bertemu dengan pejabat atletik Asia Selatan di ibukota India.
"Setiap olahraga di dunia memiliki isu-isu global. Kami memiliki tetapi kami juga mengatasinya.
"Ini adalah tanggung jawab kami untuk memastikan bahwa sistem kami jelas dan ringkas dan ada protokol yang seragam di seluruh dunia," katanya.
"Kita harus mendorong atlet bersih untuk percaya bahwa kita selalu akan berada di sisi mereka.
"Alasan bahwa anda memiliki sistem pengujian sebenarnya untuk melindungi atlet yang bersih. Ini bukan hanya sekedar untuk menghapus orang-orang yang curang," katanya.
Mantan atlet Inggris itu mengatakan IAAF menguji 19.000 atlet sejak 2003-2004, lebih banyak dari cabang olahraga lainnya, dan merasa ada masalah persepsi.
"(Sprinter) Usain Bolt adalah atlet yang paling diuji, pria atau wanita, dari seluruh cabang olahraga di dunia. Realitas dan persepsi sering mendapatkan cap yang buruk," katanya.
"Kami menganggap ini sangat serius dan kita perlu memastikan bahwa masyarakat percaya apa yang mereka tonton di stadion adalah sah."
Coe memuji juara Olimpiade enam kali Bolt tetapi juga mengatakan atletik tidak akan runtuh ketika pelari karismatik Jamaika itu mundur, kemungkinan besar setelah kejuaraan dunia 2017.
"Tidak sejak Muhammad Ali yang saya pikir setiap kompetitor dalam olahraga telah menangkap imajinasi sebagaimana Usain Bolt memiliki. Kami sudah sangat beruntung," kata Coe.
"(Tapi) olahraga kami tidak akan berakhir ketika Usain Bolt pensiun.
"Saya seorang penggemar tinju dan saya ingat jenis percakapan dalam tinju pada tahun 1960 dan 1970-an -- bagaimana ketika Muhammad Ali pensiun. Lalu, Floyd Mayweather datang, Marvin Hagler datang, Tommy Hearns datang, Sugar Ray Leonard datang bersama.
"Setiap rekor yang diciptakan Usain Bolt dan dicatat anak di sekolah kini telah rusak oleh atlet-atlet Jamaika yang memberitahu anda bahwa di dalam lintasan ada banyak bakat datang melalui trek dan sistem lapangan Jamaika." Demikian laporan Reuters.
(Uu.D011/A020)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015