Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan menyatakan pesawat Aviastar nomor penerbangan MV 7503 rute Masamba-Makassar tidak terlacak di jalur penerbangan utama dan jalur penerbangan alternatif.
"Pesawat itu setelah dilacak berdasarkan data dari air traffic controler (ATC) tidak ditemukan di jalur utama maupun jalur alternatif," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub JA Barata kepada Antara di Jakarta, Senin.
Barata menambahkan pernyataan ini untuk mengklarifikasi dugaan pesawat memotong rute.
"Karena tidak ditemukan di dua jalur tersebut, jadi diduga memotong rute karena memang tidak ditemukan, tetapi itu pun baru dugaan, belum dipastikan," katanya.
Barata mengatakan pihaknya memperluas sektor atau titik pencarian menjadi sembilan sektor dari awalnya enam sektor.
"Sedang diteliti, kita juga menghimpun informasi masyarakat karena dari kemarin banyak yang simpang-siur, semua menduga-duga, oleh karena itu kita cek dulu," katanya.
Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi Soerjanto juga mengaku masih menghimpun informasi masyarakat untuk menemukan pesawat itu sebelum nantinya diinvestigasi penyebabnya.
"Belum ada petunjuk apa-apa, masih sama dan kita bersama Basarnas masih dalam tahap menghimpun informasi-informasi dari masyarakat kemungkinan jatuh di mana," katanya.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo menyebutkan ada tiga titik diduga hilangnya kontak pesawat itu, yakni pada posisi 14 "nautical mile" (NM), 24 Nm dan 34 NM dari Masamba.
"Komunikasi terakhir di titik 14 Nautical Mile," kata Suprasetyo.
Pesawatlepas landas pukul 14.25 WITA dari Bandara A Jemma Masamba, dan sebelas menit kemudian hilang kontak pukul 14.33 WITA. Pesawat buatanan tahun 1981 ini mengangkut tujuh penumpang, termasuk dua bayi.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015