"Update sampai tanggal 4 Oktober 2015 kemarin yang wafat ada 43 orang dan yang masih dicari 17 orang," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, di Gedung Negara Pakuan Bandung, Senin.
Menurut dia, mayoritas warga Jawa Barat yang menjadi korban dalam tragedi Mina berasal dari kloter 61.
"Dan menurut informasi yang saya dapatkan kloter 61 itu saat terjadi tragedi Mina ada di jalur 204 yakni jalur yang dilalui oleh jemaah haji asal Afrika, Mesir, dan Iran," ujar dia.
Oleh karena itu, melihat cukup banyakanya warga Jawa Barat yang menjadi korban dalam tragedi tersebut pihaknya menyampaikan rasa duka.
"Saya yakin jemaah haji asal Indonesia yang wafat di sana adalah syuhada. Dan untuk keluarga yang ditinggalkannya kita ucapkan turut berduka cita," kata dia.
Lebih lanjut ia menuturkan saat terjadi tragedi Mina dirinya sedang melaksanakan lempar jumrah, di Jamarat, Mina, Arab Saudi, sehingga bisa terhindar dari tragedi tersebut.
"Jam 07.30 itu saya ada di prosesi melempar jumroh dan pada saat itu kejadian terjadi, yang jelas saat kejadian saya sedang berada di Jalur (terowongan) Muasim," katanya.
Ia menuturkan selesai melaksanakan lempar jumroh dirinya kembali ke tenda di Mina.
"Dan saat saya tiba di tenda, di Mina, baru ada kabar, Pak ada kejadian tragedi mina lagi," ujar Aher.
Mengetahui kejadian tersebut dirinya langsung mengecek ke Ketua Daerah Kerja (Daker) Indonesia di Arab Saudi.
"Ketua Daker saat itu bilang, Insya Allah tidak ada korban dari kita karena tempat kejadiannya bukan dari jalur Indonesia," kata.
Namun sekitar pukul 11.00 siang waktu setempat dirinya mendapatkan kabar bahwa ada korban jiwa dari Indonesia yang wafat dalam tragedi Mina tersebut.
Saya dikasih tahu bahwa banyak jamaah kita yang belum kembali ke tenda di Mina setelah kejadian tersebut," ujar dia.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015