Berlin (ANTARA News ) - Pemerintah Jerman memperkirakan bahwa negara tersebut akan dibanjiri sekitar 1,5 juta pencari suaka sepanjang 2015, melampaui perkiraan semula antara 800 ribu hingga satu juta orang, kata surat kabar "Bild", Senin.
Media terbesar di Jerman tersebut menyatakan bahwa angka perkiraan tersebut berasal dari pejabat yang tidak bersedia diungkapkan jatidirinya.
Sebagian besar dari ratusan ribu orang, yang mengalir ke Eropa untuk menghindari perang serta kemiskinan di Timur Tengah dan Afrika, memilih Jerman sebagai negara ekonomi terbesar Eropa.
Menurut "Bild", pemerintah Jerman berusaha keras menyediakan tempat pengungsian dan sarana kebersihan bagi pendatang tidak diundang tersebut.
"Tekanan untuk bermigrasi akan terus meningkat. Sekarang kami memperkirakan tujuh sampai sepuluh ribu orang menyeberangi perbatasan secara ilegal setiap hari pada kuarter keempat ini, kata pejabat pemerintah Jerman tersebut.
"Tingginya jumlah pencari suaka tentu mendatang resiko beban sangat berat bagi negara dan juga masyarakat kota," kata laporan tersebut.
Laporan tersebut juga menyatakan kekhawatiran bhwa mereka yang sudah diberi suaka kemudian akan memboyong keluarga mereka ke Jerman.
Dalam struktur sebuah keluarga asal Timur Tengah, setiap individu dari kawasan tersebut yang diberi suaka, rata-rata beranggotakan empat sampai delapan orang.
Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble pun menyuarakan kekhawatiran atas beban yang harus dipikul pemerintahnya dan menyatakan bahwa Eropa membatasi jumlah orang-orang yang datang ke benua tersebut.
Sementara itu, Kanselir Angela Merkel yang berbaik hati dengan menyatakan bahwa Jerman siap menerima pencari suaka asal Suriah untuk menghindari perang saudara, justru menerima kenyataan bahwa popularitasnya menurun di dalam negeri.
(A032/B002)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015