Jakarta (ANTARA News) - Dua seniman sedang mengembangkan sebuah metode pemakaman baru yang tidak lazim - di mana jenazah dimasukkan ke dalam sebuah kapsul raksasa dan dikubur di dalam tanah untuk menjadi pupuk pohon yang baru ditanam.
Situs the dailymail.co.uk melansir dua seniman tersebut adalah disainer asal Italia: Anna Citelli dan Raoul Bretzel. Keduanya menciptakan konsep "Capsula Mundi" - sebuah program radikal yang didisain untuk mendorong realisasi pemakaman ramah lingkungan.
Mereka berharap metode pemakaman yang mereka ajukan akan mewujudkan pemakaman yang tidak penuh dengan batu nisan, namun lebih ke hutan sakral.
Dalam website mereka, kedua disainer menulis: "kematian dalah sebuah langkah yang misterius, pelik dan tak dapat dihindari. Kematian bukanlah hanya masalah teknis yang dianggap sebagai hal tabu."
"Capsula Mundi membantu menumbuhkan pohon. Dengan menanam berbagai jenis pohon berdampingan, maka akan terbentuk hutan."
"Sebuah tempat di mana anak-anak bisa belajar tentang pepohonan. Itu juga akan menjadi tempat yang nyaman untuk berjalan-jalan dan mengenang orang-orang terkasih kita."
Menggunakan kapsul yang 100 persen serat plastik yang bisa diurai, jenazah akan diposisikan meringkuk layaknya janin lalu dikubur seperti benih raksasa.
Namun, belum apa-apa kedua disainer itu sudah menemui halangan, hukum di Italia, tak seperti di Inggris, menolak apa yang disebut kelahiran alami.
Untuk mematuhi aturan tersebut, maka mereka akan meletakkan abu jenazah yang sudah dikremasi alih-alih seluruh badan jenazah di dalam kapsul kecil.
Rosie Inman, kepala pusat kematian Inggris, mengatakan konsep itu sepertinya lebih cocok di galeri seni. "Itu fantasi, kita adalah orang sungguhan. Pertanyaan saya adalah, pernahkah mereka benar-benar mengubur seseorang? Tidak, ini hanya guyonan."
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015