"Kita menduga ada motif perampokan terhadap korban, karena ada beberapa barang pribadi yang hilang seperti dua buah jam tangan dan perhiasan," kata Kapolres setempat AKBP Riko Junaldy, di Pariaman, Senin.
Dugaan tersebut berdasarkan penyelidikan di lokasi kejadian (TKP), di mana ditemukan sejumlah luka berat di bagian kepala korban yang diduga akibat dihempaskan pelaku ke lantai rumah.
Korban pertama kali ditemukan sekitar pukul 18.00 WIB, oleh keluarga korban sekembalinya dari Kota Bukittinggi. Korban A ditemukan pihak keluarga dalam keadaan sudah tidak bernyawa di ruang tamu yang sudah berantakan.
"Kita akan kembali melakukan olah TKP untuk memastikan dugaan adanya perampokan ini, dan korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Padang," ucap dia.
Dari hasil penyelidikan sementara tidak ditemukan tanda-tanda pintu rumah yang rusak. Namun, pihak kepolisian menduga pembunuhan tersebut dilakukan lebih dari satu orang pelaku.
"Kita akan terus melakukan pendalaman kasus ini, selain itu kita juga akan memeriksa handphone korban siapa saja yang sudah dihubungi," jelasnya.
Sebelumnya sekitar pukul 15.00 WIB pada Sabtu (3/10) orang tua korban sempat mengirimkan pesan singkat melalui Black Berry Mesenger (BBM) kepada korban namun tidak ada jawaban.
Dan sesampai mereka di rumah mendapati anak mereka telah tewas dengan luka di kepala dan rumah yang berantakan.
Menurut orang tua korban anaknya tidak memiliki musuh bahkan dalam kesehariannya korban dikenal sebagai sosok yang baik dan suka bergaul dengan masyarakat.
Pewarta: Eko Fajri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015