"Indonesia sedang tren sekali tech startup industri rintisan di bidang teknologi, kami berpikir bagaimana sesuatu yang tren ini bisa menjadi sesuatu yang berdampak positif ke masyarakat," kata Yansen Kamto, CEO Kibar sebagai rekanan lokal penyelenggara Startup Weekend Jakarta, di Jakarta, Minggu.
Menurut Yansen, sebagian peserta yang datang memiliki ide, namun tidak tahu cara mengeksekusi, sebagiannya lagi berpikir memiliki kemampuan coding, namun tidak mengerti bisnis dan tidak memiliki ide.
"Kami fokus bagaimana menjembatani tren dan ketertarikan dari anak muda Indonesia, khususnya Jakarta, mewujudkan idenya menjadi sebuah prototype diakhir pekan, yang kami kemas dengan gaya yang sangat fun dan casual, bukan workshop sehari penuh," kata dia.
"Kebutuhan awal untuk membuat sebuah prototipe dalam 54 jam menjadi sebuah startup kami berikan," sambung dia seraya menjelaskan prototipe yang dimaksud adalah sketsa dari bisnis flow dan sketsa penampilan screen laptop.
"Sejauh ini kemajuannya lumayan, yang paling membuat kami senang adalah antusiasme, dan yang lebih menariknya lagi setengah dari mereka datang sendiri, tanpa teman, tapi mereka bisa berbaur, semua benar-benar ingin berkolaborasi," ujar dia.
Program Manager Startup Weekend Jakarta, Brigida Alexandra menyebut ajang ini salah satu upaya untuk memperkuat ekosistem startup di Indonesia.
"Kami ingin mendukung ekosistem startup untuk berkembang lebih besar lagi, karena saat ini selain tren, startup sendiri punya misi sebagai problem solving, keberhasilan startup sebenarnya dapat dilihat dari dampak positif yang diberikan kepada masyarakat," kata dia.
Menurut dia, anak muda Indonesia bukan tidak dapat membuat startup atau tidak bisa berwirausaha, namun terkendala dalam hal keterbatasan konektivitas.
"Kami akan bantu funding, karena kami bekerja sama dengan banyak investor, salah satu mentor juga dari venture capitalis, supaya mereka bisa jalan, dari segi apa pun kami bantu," ujar Brigida.
Brigida mengungkapkan antusiasme terhadap Startup Weekend Jakarta sangat besar. Ajang tersebut diikuti oleh 66 orang. Para peserta dibekali dan difasilitasi untuk membuat startup selama tiga hari, Jumat sampai dengan Minggu.
Pada Jumat (2/10) malam, para peserta diberi arahan dasar mengenai startup. Dalam kesempatan itu peserta juga diberi ruang untuk mengungkapkan ide-ide mereka.
Dari 34 ide yang terkumpul, terpilih 15 ide yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah startup oleh masing-masing tim yang terdiri dari 2 hingga 5 peserta.
Pada hari kedua, Sabtu (3/10), para peserta yang telah tergabung dalam satu tim mulai mengembangkan ide-ide mereka dengan didampingi oleh para mentor.
Hari ketiga, Minggu (4/10), para peserta melakukan pitching dari prototype startup yang telah mereka buat di depan dewan juri, untuk kemudian dipilih 3 tim terbaik.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015