Purwokerto (ANTARA News) - Empat kabupaten di Jawa Tengah mendukung rencana reaktivasi jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, kata Manajer Komunikasi Perusahaan PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto, Surono.
"Keempat kabupaten itu, yakni Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, dan Wonosobo. Rencana reaktivasi jalur KA Purwokerto-Wonosobo tidak ditangani oleh PT KAI (Persero) melainkan oleh Ditjen Perkeretaapian," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Menurut dia, rencana reaktivasi jalur KA Purwokerto-Wonosobo merupakan program pemerintah pusat karena perencanaan, pembuatan Detail Engineering Design (DED), dan pekerjaannya akan ditangani oleh Ditjen Perkeretaapian.
Oleh karena itu, kata dia, adanya persepsi dari sejumlah pihak dan masyarakat seperti terlihat di pemberitaan beberapa media yang menyebutkan bahwa seolah-olah PT KAI yang melaksanakan pekerjaan dan bertanggung jawab terhadap terwujudnya program reaktivasi jalur tersebut adalah tidak benar.
"Ini yang perlu diluruskan, PT KAI hanya sebagai pendukung dan operator saja setelah jalurnya dibangun nanti," tegasnya.
Lebih lanjut, Surono mengatakan bahwa pemerintah melalui Kemenhub memandang perlu mengoperasikan kembali jalur KA Purwokerto-Wonosobo karena semakin meningkatnya permintaan angkutan orang maupun barang di koridor tersebut.
Menurut dia, hal itu disebabkan angkutan orang dan barang di koridor Purwokerto-Wonosobo dalam 10 tahun ke depan tidak akan tertampung lagi jika hanya mengandalkan jalan raya.
"Konsultan dari Ditjen Perkeretaapian telah melaksanakan survei awal terkait rencana trase jalur rel yang akan dibangun untuk reaktivasi tersebut," katanya.
Ia mengatakan bahwa berdasarkan masukan dari empat pemerintah kabupaten yang dilalui jalur itu serta kajian tim konsultan Ditjen Perkeretaapian, rencana jalur KA Purwokerto- Wonosobo hanya akan menggunakan sekitar 38 persen trase lama sedangkan 68 persen akan membuka trase baru.
Menurut dia, pembukaan trase baru diperlukan karena trase lama tidak bisa dipergunakan lagi seluruhnya.
"Trase lama di beberapa lokasi tidak memungkinkan lagi karena alasan keselamatan," jelasnya.
Ia mengatakan bahwa beberapa titik trase lama tersebut berada di tengah perkotaan yang padat seperti di Purwokerto.
Selain itu, kata dia, beberapa lokasi berdampingan dengan jalan raya seperti di koridor Klampok-Banjarnegara sehingga tidak memungkinkan untuk dilalui KA dengan kecepatan sampai 90 kilometer per jam seperti yang ada saat ini.
Jalur KA Purwokerto-Wonosobo sepanjang 94 kilometer itu dihentikan pengoperasiannya sejak tahun 1985 karena dipandang kurang efektif.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015