Jakarta (ANTARA News) - ‎Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo mengatakan pemerintah seharusnya menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bukan premium, karena solar lah yang lebih banyak digunakan untuk transportasi publik terutama angkutan logistik.

"Seharusnya yang diturunkan adalah BBM jenis solar, baik subsidi maupun non subsidi," kata Bambang dalam rilis yang diterima ANTARA News di Jakarta, Sabtu, menanggapi rencana Presiden Joko Widodo untuk menurunkan harga premium.

Menurutnya, BBM jenis solar digunakan untuk kepentingan transportasi logistik yang menunjang proses produksi di dunia industri apapun juga, mulai dari bahan mentah, setengah jadi sampai jadi, termasuk pemasarannya.

Pemerintah harusnya paham bahwa semua proses perdagangan selalu menggunakan transportasi logistik maupun publik yang menggunakan BBM jenis solar.

"Bila penurunan harga terjadi pada BBM jenis Solar, maka harga barang baik manufaktur maupun pangan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat akan menjadi murah dan daya beli masyarakat menjadi tinggi," katanya.

Sementara BBM premium yang hanya bermanfaat untuk transportasi pribadi yang dipergunakan banyak masyarakat kelas atas.

Pemerintah juga harus mengawasi Pertamina yang diduga banyak mengelabui rakyat dimana harga bbm baik solar maupun premium secara internasional sudah jauh lebih rendah dari harga yang berlaku sekarang.

"Kalau perlu harus diaudit. Jadi kebijakan pemerintah tidak hanya pencitraan tapi betul-betul berdasarkan pada asas manfaat untuk publik," demikian Bambang.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015