"Kesulitan untuk scene fighting (adegan berkelahi) di film ini sendiri enggak ada karena kita ada instrukturnya, kita dibantu sama Kang Cecep A. Rahman. Power-nya sudah tahu jadi tinggal kelenturan saja saat adegan scene fighting," kata Tika usai nonton bareng "3" di Bandung semalam.
Menurut dia, perannya pada "3" terbilang menantang karena selain memerankan istri wartawan, ia juga memperagakan langsung semua adegan perkelahian di film ini tanpa stuntman.
"Ini film laga pertama aku, cukup menantang karena semua scene fighting-nya aku lakukan sendiri. Jadi itu wajar kalau lecet dan keseleo," kata aktris kelahiran Denpasar ini.
Dia senang karena film terbarunya ini direspon baik oleh warga Bandung.
"Senang banget, sebelum ke Ciwalk (Cihampelas Walk) untuk nonton bareng ini, kita tadi ke Jatos (Jatinangor Town Square) dan masyarakat Bandung antusiastis banget. Di Jatos juga responnya sama," kata dia.
Ia berharap "3" yang menceritakan negeri distopia bernama Indonesia pada 2036 saat masyarakat intoleran terhadap ekstemis suatu agama ini bisa diterima oleh seluruh penikmat film tanah air.
"Film ini bisa dikatakan sebagai buka pintu untuk genre baru ini. Kita belum sempurna tapi kita jamin mirip-mirip dengan film Hollywood. Pokoknya film Indonesia harus jadi tuan rumah di negaranya sendiri," tutup Tika.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015