London (ANTARA News) - Perempuan sutradara Nia Dinata senang sekali film-filmnya diputar pada acara pemutaran film Indonesia bertajuk "Retrospective Nia Dinata's Films" di Filmhuis, Den Haag pada 30 September - 2 Oktober ini.
"Saya senang sekali bisa bertukar pikiran dengan orang-orang dari Den Haag dan dari kota-kota lain di Belanda," kata dia merujuk acara yang diadakan oleh KBRI Den Haag bekerjasama dengan Rumah Budaya Indonesia itu di Den Haag, kemarin.
Pemutaran film ini khusus untuk film-film karya sutradara dan produser film Indonesia kelahiran Jakarta 4 Maret 1970 yang dikenal menelurkan film-film bertema kontroversial itu.
"Mudah-mudahan, tiap tahun akan ada acara seperti ini, dan selalu ada film Indonesia yang diputar di Negeri Belanda, dengan jumlah penonton makin banyak," kata Nia seperti dituturkan Minister Counsellor Pensosbud KBRI Den Haag Belanda Azis Nurwahyudi kepada Antara di London, Jumat.
Acara pemutaran film dibuka Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Den Haag Ibnu Wahyutomo dengan dihadiri perwakilan dari kalangan industri film, media, Kementerian Luar Negeri Belanda, warga Belanda dan Indonesia yang tinggal di Belanda.
Pada hari pertama yang diputar film pendek berdurasi 15 menit berjudul "Kebaya Pengantin", sedangkan hari kedua adalah "Berbagi Suami" (2006) dan "Ca Bau Kan" (2002).
"Berbagi Suami" yang judul internasionalnya "Love For Share" adalah film yang banyak meraih penghargaan dan disertakan dalam banyak sekali festival film nasional dan internasional.
Pada hari terakhir diputar "Arisan" dan "Arisan 2" yang memenangkan lima penghargaan utama Festival Film Indonesia 2004, Film Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik.
Prestasi sama hanya pernah diraih film "Ibunda" pada 1986.
Azis Nurwahyudi mengatakan Nia Dinata dipilih untuk mengisi acara di Filmhuis Den Haag karena beberapa alasan, antara lain karena dia sutradara yang sangat berbakat dengan film-film yang banyak memenangkan penghargaan nasional dan internasional.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015