Salah satu sisi positif dari naiknya dolar adalah produk lokal menjadi banyak permintaannya, harusnya ini yang dilihat peluang oleh pengusaha UKM,"

Jakarta (ANTARA News) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menilai ketika mata uang dolar menguat atau naik merupakan kesempatan bagi produk lokal untuk mempromosikan diri kepada masyarakat.

"Salah satu sisi positif dari naiknya dolar adalah produk lokal menjadi banyak permintaannya, harusnya ini yang dilihat peluang oleh pengusaha UKM," kata Kepala Bekraf, Triawan Munaf usai menghadiri acara pembukaan pameran batik di Jakarta, Kamis malam.

Triawan juga mengingatkan kepada masyarakat agar beralih ke produk lokal sebagai mahalnya barang-barang impor.

"Masyarakat juga harusnya mendukung dan beralih ke produk lokal agar tidak memberatkan juga pengeluaran rumah tangganya," katanya.

Produk lokal Indonesia juga memiliki kualitas yang tidak kalah dengan barang-barang impor, karena sudah banyak standar yang telah dipenuhi dan selalu diawasi peredarannya oleh pemerintah.

"Kami akan selalu menjaga tren positif ini, bukan hanya momentum naiknya dolar, kami usahakan UKM berbasis kebudayaan dan kerajinan tangan selalu menjadi andalan daya tarik wisata lokal," katanya.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Darmin Nasution juga mengatakan hal yang sama bahwa, sebagian pelaku usaha kecil menengah (UKM) justru menikmati depresiasi rupiah terhadap dolar AS.

"Anda lihat ekspor kita yang paling cepat pertumbuhannya dalam enam bulan hingga setahun terakhir adalah industri makanan-minuman dan perhiasan," kata Darmin Nasution.

Ia menyebutkan pelaku industri sektor itu sebagian besar adalah sektor UKM. "Jadi sebenarnya pada momen seperti ini, pelaku UKM itu banyak yang bisa menikmati keuntungan lebih banyak karena harga yang dia terima dalam rupiah lebih besar," kata Darmin.

Darmin mengaku hal itu hanya berlaku untuk pelaku UKM yang berorientasi ekspor sementara pada UKM untuk konsumsi domestik tidak berlaku. "Kalau yang lokal memang itu tergantung pada pergerakan konsumsi dalam negeri," katanya.

Ia menyebutkan konsumsi dalam negeri sangat dipengaruhi oleh bagaimana realisasi APBN, realisasi Dana Desa dan realisasi belanja pemerintah lainnya.

"Misalnya bagaimana penyaluran beras untuk keluarga sejahtera terealisasi," katanya. Darmin mengaku pelaku UKM dengan orientasi pasar domestik memang terpengaruh kurs rupiah.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015