Kejahatan siber sudah dijadikan bisnis, baik solo yang dilakukan secara per-orangan, maupun organisasi yang terorganisir secara rapi,"

Jakarta (ANTARA News) - Country Manager Trend Micro Indonesia, Andreas Kagawa, menagatakan bahwa saat ini kejahatan siber dijadikan bisnis.

"Kejahatan siber sudah dijadikan bisnis, baik solo yang dilakukan secara per-orangan, maupun organisasi yang terorganisir secara rapi," kata dia, di Jakarta, Kamis.

"Dengan bayar puluhan dolar saja sudah bisa membeli malware. Bahkan, ada banyak sekali pihak yang menjual belikan informasi data, dan menyediakan tool and kit-nya," sambung dia.

Hal senada juga disampaikan Director Trendlabs Research Trend Micro, Myla Pilao, yang mengungkapkan bahwa kejahatan siber telah berupa sindikat.

"Kejahatan siber kini menjadi kejahatan yang sangat terorganisasi. Bahkan mereka punya call center jika target yang diserang tidak punya uang untuk membayar," ujar dia.

Lebih lanjut, Myla menjelaskan, kejahatan siber kini banyak dilakukan secara tunggal atau sering disebut Solo Cybercriminals. Myla memberi contoh salah seorang penjahat siber solo, dengan nama Lordfenix, yang berdomisili di Brazil.

Lordfenix diketahui berusia 20 tahun. Dia menyerang sistem online sejumlah bank di Brazil. Saat nasabah bank masuk ke laman pembayaran online, nasabah diarahkan untuk membuka laman yang mirip dengan laman bank tersebut.

Lordfenix kemudian mengambil username dan password yang didalamnya terdapat informasi sensitif nasabah. Dia kemudian mengancam nasabah dengan memberikan sejumlah dolar. Alhasil, Lordfenix berhasil mengantongi uang hasil serangan sibernya itu.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015